Selasa, 08 Juli 2025 - 19:54 WIB
Merasa dan melihat semakin lunturnya budaya lokal yang ada di Parepare, salah seorang seniman dan sastrawan Tri Astoto Kodarie akan mengadakan gelaran budaya yang berlokasi di kawasan Bacukiki. Tri mengatakan, kebudayaan di era modern mengalami transformasi signifikan karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi. Hal ini menyebabkan adanya tantangan dan peluang dalam menjaga keberagaman budaya dan melestarikan warisan budaya lokal.
Artikel.news, Parepare -- Merasa dan melihat semakin lunturnya budaya lokal yang ada di Parepare, salah seorang seniman dan sastrawan Tri Astoto Kodarie akan mengadakan gelaran budaya yang berlokasi di kawasan Bacukiki. Tri mengatakan, kebudayaan di era modern mengalami transformasi signifikan karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi. Hal ini menyebabkan adanya tantangan dan peluang dalam menjaga keberagaman budaya dan melestarikan warisan budaya lokal.
“Bukan saja berupaya melindungi warisan budaya yang ada, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem budaya yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan yang dinamis, berbasis nilai-nilai akhlak bangsa, serta merawat kekuatan sosial di kampung/desa dari gempuran berbagai macam kemajuan teknologi yang dapat menggeser kultur budaya bangsa,” ungkap Tri.
Kegiatan yang bertajuk “Tudang Sipulung dan Festival Budaya Bacukiki” ini dikerjasamakan dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Festival yang dikemas dengan melibatkan berbagai pihak rencananya akan digelar pada tanggal 25 – 26 Juli 2025 di kawasan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.
Menumbuhkan rasa memiliki dan bagian dari warisan budaya masa lalu menjadi sub tema kegiatan ini, yaitu “Menjaga Kampung Nenek”. Dengan merawat kearifan budaya lokal diharpkan ikut serta dan peduli terhadap ekologi lingkungan.
Hal lain juga diungkapkan oleh Tri Astoto Kodarie, bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dapat memberikan dampak penghayatan jati diri bangsa, harmoni sosial di lingkungan masyarakat lokal, dan menjadi bagian kemanfaatan dari kehidupan lingkungan masyarakat yang arif, berpijak pada norma-norma, serta rasa kebersamaan dalam melestarikan dan mendorong pelestarian potensi budaya yang berupa permainan tradisional.
“Saya sangat berharap dengan kegiatan-kegiatan budaya yang dilaksanakan di Parepare, khususnya wilayah Bacukiki diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kearifan lokal yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat serta mendorong kebanggaan pada budaya sendiri dan ikut mengembangkan serta menjaga warisan budaya melalui pemanfaatan potensi budaya. Sudah menjadi keharusan bagi Pemerintah Kota Parepare untuk mempetakan wilayah pengembangan berbagai aktivitas masyarakat, seperti Parepare bagian bawah menjadi sentra-sentra kemajuan UMKM dan kegiatan ekonomi, sedangkan Parepare bagian atas dapat dikembangkan menjadi wilayah pelestarian kebudayaan, agrowisata, ecowisata, desa wisata, dan sebagainya," pungkas Tri.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |