Senin, 06 September 2021 - 17:46 WIB
Artikel.news, makassar - Mie instan merupakan salah satu makanan praktis yang cukup populer karena mudah dan murah. Meski demikian, mie instan bukan termasuk makanan sehat hingga tidak boleh dikonsumsi terlalu sering. Selain di Indonesia, mie instan juga banyak dikonsumsi oleh orang di China dan Jepang.
Namun, mengapa orang China dan Jepang tetap bisa sehat meski sering mengkonsumsi makanan tidak sehat, seperti mie instan?
Dokter Zaidul Akbar menjelaskannya dalam sebuah video di kanal Youtube Kacamata Dakwah yang dilansir dari Portal Jember, Senin (6/9/2021).
Dokter Zaidul Akbar tidak terlalu mengerti mengenai kualitas tepung yang digunakan untuk membuat mie instan di sana. Namun, orang China dan Jepang mempunyai kebiasaan yang sangat bagus untuk kesehatan. Mereka lebih suka berjalan kaki daripada naik kendaraan pribadi, meski jaraknya cukup jauh.
Dokter Zaidul Akbar yang pernah mencoba sendiri di Hongkong mengatakan jika berjalan kaki sampai 14 ribu langkah. Begitu juga dengan masyarakat asli di sana yang berjalan kaki setiap hari dengan jarak berkilo-kilo meter.
Jadi, lemak yang ada di tubuh mereka bisa terbakar sekalipun yang dikonsumsi makanan tidak sehat.
Sementara, hal yang seperti ini tidak terjadi pada masyarakat Indonesia. Orang Indonesia jarang jalan kaki karena lebih suka menggunakan kendaraan.
Selain itu, orang Indonesia kebanyakan juga jarang olahraga, jarang puasa dan jarang minum air putih.
Kembali ke pembahasan orang China dan Jepang, selain berjalan kaki, kebiasaan lainnya adalah makanan yang mereka konsumsi biasanya didominasi berbagai jenis bawang.
Selain itu, kebiasaan masak mereka juga berbeda dengan kebiasaan orang Indonesia. Restoran atau tempat makan di China dan Jepang akan masak makanan saat ada yang memesan.
Sementara, orang Indonesia banyak yang memilih untuk memasak dahulu, lalu memanaskan makanannya ketika akan dimakan lagi nanti atau saat ada pembeli berjam-jam kemudian jika pada tempat makan.
Padahal yang bagus memang yang langsung dimasak daripada yang dipanaskan. Hal ini dikarenakan makanan yang dipanaskan pasti akan mengalami oksidasi.Jadi, hal yang membedakan bukan dari makanannya, tapi dari kebiasaannya.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |