Sabtu, 27 September 2025 - 18:52 WIB
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare Prof Dr KH Mahsyar Idris mengapresiasi dan menilai positif kehadiran aplikasi multi layanan AJPAR.
Artikel.news, Parepare -- Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Parepare Prof Dr KH Mahsyar Idris mengapresiasi dan menilai positif kehadiran aplikasi multi layanan AJPAR.
Melihat ruang lingkup gerak AJPAR (PT. Anugerah Jasa Otorita) sebagai perusahaan di bidang aplikasi yang mencakup layanan transportasi, Payment Point Online Bank (PPOB), multibiller, pemasaran, produk merchant dan marketplace barang dan jasa, tagihan, pembelian, serta layanan publik, maka sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Prof Mahsyar menganggapnya sebagai karya positif yang perlu mendapat dukungan penuh. Apalagi AJPAR adalah hasil karya putra daerah Parepare yang kebetulan juga aktivis Muhammadiyah.
"Usaha ini memiliki peluang besar untuk berkembang. Jika Gojek, Grab, Maxim, Shopee, Lazada, maupun e-Wallet bisa tumbuh besar, maka AJPAR pun berpotensi sama besarnya, tentu dengan dukungan dari kita semua," kata Prof Mahsyar usai menghadiri kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Training of Trainer (ToT) AJPAR Aplikasi Multi Layanan di Lagota Cafe and Resto, Parepare, Sabtu (27/9/2025).
Prof Mahsyar yang juga Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Parepare mengemukakan, jika AJPAR berkembang pesat, maka akan memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian Parepare, bahkan Sulawesi Selatan.
Kelebihan dan Keunggulan AJPAR
Salah satu kelebihan AJPAR adalah memberikan layanan transfer antarbank dengan biaya murah, hanya Rp1.500. "Sebagai perbandingan, saya biasa menggunakan jasa ATM mini dengan biaya Rp5.000," ungkap Prof Mahsyar.
Selain itu, AJPAR memberikan peluang bagi angkatan muda untuk berusaha tanpa memerlukan modal besar—cukup dengan HP Android sudah bisa membuka usaha seperti ATM mini atau jasa pengiriman barang (bekerja sama dengan Kantor Pos dan lainnya).
Kelebihan lain, AJPAR merupakan produk putra daerah, sehingga dapat dikatakan sebagai milik bersama. Jika aplikasi ini besar, manfaatnya akan kembali kepada masyarakat Parepare.
"Sebagai Ketua Muhammadiyah sekaligus Ketua ICMI Kota Parepare, saya telah dua tahun menggagas pemberian gaji ke-13 bagi guru honorer non-sertifikasi yang rata-rata hanya menerima gaji Rp300.000 per bulan. Dana tersebut selama ini dihimpun dari sumbangan warga Muhammadiyah dan ICMI. Dengan adanya tambahan dana Rp375 juta, gaji ke-13 para guru dapat meningkat menjadi Rp4.687.500, atau jika dibagikan per bulan, masing-masing guru bisa mendapat sekitar Rp390.000. Bayangkan, dengan dana sebesar itu bukan hanya guru non-sertifikasi yang terbantu, tetapi juga upaya pengentasan kemiskinan di Parepare bisa terwujud," ulas Prof Mahsyar.
Tidak hanya memberi dukungan untuk perkembangan AJPAR, Prof Mahsyar juga memberikan saran untuk peningkatan pelayanan aplikasi multi layanan ini.
Selain sosialisasi melalui berbagai media sosial, perlu juga dilakukan sosialisasi melalui pertemuan-pertemuan yang bersifat kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, ICMI, NU, dan DDI. Komunikasi dengan kampus-kampus pun penting dibangun. Hal lain yang tidak kalah penting adalah meyakinkan masyarakat bahwa usaha ini legal.
Saat ini sudah ada tiga pimpinan wilayah Muhammadiyah yang bekerja sama, bahkan dalam waktu dekat AJPAR diminta untuk melakukan presentasi di hadapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. "Orang kaya lebih baik dari orang miskin namun orang kaya belum tentu mulia dan orang miskin belum tentu tidak mulia. Orang kaya yang mulia ditempatkan di akhirat kelak bersama Abubakar dan para syuhada bersama Rasulullah," ingat Prof Mahsyar.
Menstabilkan Harga
Hadirnya aplikasi multi layanan AJPAR berfungsi sebagai:
1. Stabilisasi harga karena di dalamnya terdapat harga harga dalam fitur demikian murah
2. Penyanggah mengalirnya dana keluar negeri membuat pasar kembali bergairah
3. Menopang majunya organisasi dan membuka peluang bisnis bagi warga perserikatan dan masyarakat pada umumnya.
Keuntungan Menggunakan AJPAR
Semisal sebuah amal usaha seperti Universitas Muhammadiyah Parepare yang ikut membesarkan AJPAR. Dengan jumlah 10.000 mahasiswa secara masif menggunakan AJPAR, dan mengajak 10 orang saja dalam sebulan misalnya seorang mahasiswa mengajak :
a. Keluarganya 5 pada hari pertama
b. Mengajak driver ojol bergabung 1 orang pada hari ke 2
c. Mengajak merchant 1 orang pada hari ke 3
d. Mengajak tetangga 1 orang pada hari ke 4
maka nilainya 10 ( 5 (konsumen)+ 2(driver) +2( merchan) + 1( konsumen)
jika 10.000 x jumlah mahasiswa = 100.000 pengguna, maka AJPAR akan menyiapkan royalti untuk pembinaan kemahasiswaan senilai Rp 29.160.000 setiap bulannya belum termasuk yang diperoleh oleh mahasiswa yang ikut merekrut.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |