Selasa, 23 Februari 2021 - 21:08 WIB
Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik (Kadis Kominfopers) Sulbar, Safaruddin Sanusi, menerima suntikan perdana vaksin Covid-19 di Puskesmas Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Selasa (23/2/2021).
Artikel.news, Mamuju -- Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik (Kadis Kominfopers) Sulbar, Safaruddin Sanusi, menerima suntikan perdana vaksin Covid-19 di Puskesmas Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Selasa (23/2/2021).
Safaruddin yang juga Jubir Covid-19 menjadi pejabat pertama di lingkup Pemprov Sulbar yang divaksin.
Sebelum divaksin, Safaruddin mengikuti serangkaian prosedur di puskesmas, seperti mengambil nomor antrian, lalu pengisian formulir sesuai KTP.
Selain Kadis Kominfopers, di tempat yang sama juga hadir Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Prof. Gufran Darma. Hanya saja setelah dilakukan pemeriksaan, untuk sementara ia tidak direkomendasikan menerima penyuntikan vaksin Covid-19 dan menunggu penjadwalan ulang.
Safaruddin Sanusi mengatakan, vaksinasi Covid-19 tersebut merupakan tindak lanjut dari jadwal vaksinasi yang sempat tertunda akibat terjadinya gempa bumi pada 15 Januari 2021 lalu.
Menurut Safaruddin, penyuntikan vaksin Covid-19 yang dijalaniny membuktikan bahwa Vaksin Sinovac halal. Ini sekaligus menyukseskan program pemerintah dan diharapkan juga bisa menjadi contoh sosialisasi vaksinasi Covid-19.
"Semoga kegiatan tersebut menjadi contoh sosialisasi vaksinasi covid-19. Insya Allah seluruh masyarakat dan bahkan pejabat menjadi contoh dalam sosialisasi Vaksin Sinovac ini," ujar Safaruddin.
Ia menambahkan, sesuai data Dinas Kesehatan Sulbar, target vaksinasi sebanyak 9.000-an orang sasaran. Per tanggal 21 Februari menjadi 6.477 orang yang tersebar di enam kabupaten.
Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Prof. Gufran Darma mengatakan, pada kegiatan vaksinasi tersebut dirinya tidak lolos skrining akibat tekanan darahnya di atas ambang normal yakni 180/110, sehingga diberi obat untuk menurunkan tekanan darah.
"Tekanan darah saya masih di atas ambang normal yakni 180/110, sehingga minggu depan saya disuruh untuk kembali ke sini melakukan skrining ulang. Tim medis sudah menyampaikan dengan sangat baik seperti itu," katanya.
Menurut Prof. Gufran, tertundanya menerima suntikan vaksin menjadi pembelajaran bahwa tidak semua orang bisa divaksin.
Melalui kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Covid-19 bukan main-main dan vaksin merupakan solusi dari hal tersebut demi memutus mata rantai penyebarannya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |