Jumat, 18 Juli 2025 - 22:54 WIB
Ahli gizi dari Siloam Hospitals Group, Olivia Gresya, S.Gz.(Istimewa)
Artikel.news, Makassar - Ahli gizi dari Siloam Hospitals Group, Olivia Gresya, S.Gz, mengemukakan jika persepsi tentang jeruk adalah sumber vitamin C tertinggi tidak sepenuhnya tepat.
“Dalam persepsi masyarakat, umumnya beranggapan sumber vitamin C yang baik memiliki rasa asam, seperti jeruk,” kata Olivia, dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Menurut Olivia, rasa asam bukan indikator utama tingginya kadar vitamin C dalam suatu makanan.
Ia menjelaskan bahwa vitamin C, atau asam askorbat, memang memiliki pH asam, namun rasa asam pada buah seringkali berasal dari jenis asam lain, seperti asam sitrat.
“Jadi kadar vitamin C dari suatu makanan tidak dapat dideteksi dari rasa asamnya saja,” tegasnya.
Olivia pun mengungkapkan jika jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibanding jeruk.
“Jambu biji kandungan vitamin C-nya mencapai 200 hingga 250 mg per 100 gram,” jelasnya.
Angka ini jauh melampaui jeruk manis yang mengandung sekitar 50 hingga 55 mg vitamin C per 100 gram.
Selain jambu biji, beberapa buah dan sayuran lain juga menjadi sumber vitamin C yang sangat baik, yaitu:
Paprika merah: 120-150 mg/100 gram
Kiwi: 90-100 mg/100 gram
Brokoli: 89 mg/100 gram
Pepaya matang: 60-70 mg/100 gram
Sawi hijau mentah: 50-60 mg/100 gram
Stroberi: 58,8 mg/100 gram
Mangga: 30-40 mg/100 gram
“Kandungan vitamin C yang baik adalah yang minimal mengandung 20 persen angka kecukupan gizi (AKG) per 100 gram, atau setidaknya lebih dari 20 mg vitamin C per 100 gram,” ujar Olivia.
Olivia juga mengingatkan bahwa selain kandungan nutrisi, sumber vitamin C yang baik harus mempertimbangkan aksesibilitas dan bentuk konsumsinya.
“Pilihlah buah-buahan yang mudah didapat, terjangkau, dan bisa dikonsumsi dalam bentuk segar,” sarannya.
Olivia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas vitamin C dalam makanan.
“Vitamin C sangat rentan terhadap suhu panas, oksigen, dan waktu penyimpanan,” ujarnya.
Oleh karena itu, semakin segar dan minim pengolahan, maka semakin baik kandungan vitamin C-nya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |