Jumat, 31 Mei 2024 - 22:41 WIB
Hasil penelitian sejumlah arkeolog dari Australia dan Inggris menemukan manusia purba hidup di wilayah Timor Timur atau Timor Leste pada 44 ribu tahun lalu.(Foto: Helotimorleste.com)
Artikel.news, Dili - Hasil penelitian sejumlah arkeolog dari Australia dan Inggris menemukan manusia purba hidup di wilayah Timor Timur atau Timor Leste pada 44 ribu tahun lalu.
Dalam penelitiannya, para arkeolog menemukan artefak batu dan tulang binatang di sebuah gua dalam di bagian utara Timor Timur .
Dikutip dari Poskupang.com, Jumat (31/5/2024), penemuan itu memberikan wawasan baru tentang tempat tinggal manusia purba lebih dari 35.000 tahun sebelum orang Mesir membangun piramida pertama.
Para arkeolog dari universitas-universitas Australia dan Inggris mengatakan ribuan artefak batu dan tulang binatang yang ditemukan di sebuah gua, yang dikenal sebagai tempat perlindungan batu Laili, di bagian utara Timor Timur.
Hal itu menunjukkan bahwa manusia purba hidup di sana sekitar 44.000 tahun yang lalu.
Melansir Aljazeera yang mengutip jurnal Nature Communications, para peneliti mengatakan analisis mereka terhadap sedimen dalam, yang berusia antara 59.000 dan 54.000 tahun, dari gua dan lokasi lain di Timor Timur, juga dikenal sebagai Timor Leste.
Penemuan itu juga sekaligus mengungkapkan “tanda kedatangan” yang menunjukkan bahwa manusia tidak ada di wilayah tersebut sebelumnya. 44.000 tahun yang lalu.
“Tidak seperti situs lain di kawasan ini, tempat perlindungan batu Laili menyimpan sedimen dalam yang tidak menunjukkan tanda-tanda jelas adanya pendudukan manusia,” kata Shimona Kealy, arkeolog dan paleobiolog dari Australian National University, yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Profesor Terhormat Universitas Nasional Australia dan arkeolog Sue O’Connor mengatakan sedimen yang baru diperiksa memberikan wawasan tentang kapan manusia tiba di pulau Timor.
“Tidak adanya manusia di Pulau Timor lebih awal dari setidaknya 50.000 tahun yang lalu merupakan hal yang signifikan karena menunjukkan bahwa manusia purba ini tiba di pulau tersebut lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata O’Connor.
Para peneliti – dari Australian National University (ANU), Flinders University, University College London (UCL) dan ARC Centre of Excellence for Australian Biodiversity and Heritage – mempublikasikan temuan mereka di jurnal Nature Communications minggu ini.
Penemuan baru di negara ini adalah yang terbaru di wilayah yang dikenal dengan beberapa temuan arkeologi paling kuno yang memberikan wawasan tentang kehidupan manusia purba, selain negara tetangga Indonesia dan Australia.(*)
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |