Kamis, 21 Agustus 2025 - 22:43 WIB
Dalam Rapat Koordinasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Makassar, Kementerian Dalam Negeri, Kamis (21/8/2025), Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memaparkan materi bertajuk “Strategi Pengembangan Kompetensi ASN dalam Mendukung Asta Cita di Provinsi Sulawesi Selatan”.
Artikel.news, Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menunjukkan diri sebagai laboratorium inovasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Melalui program Workplace Learning (WPL) atau Pembelajaran di Tempat Kerja, Sulsel menegaskan komitmennya untuk mencetak ASN yang bukan hanya pekerja keras, tetapi juga optimis dan beradab.
Dalam Rapat Koordinasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Makassar, Kementerian Dalam Negeri, Kamis (21/8/2025), Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memaparkan materi bertajuk “Strategi Pengembangan Kompetensi ASN dalam Mendukung Asta Cita di Provinsi Sulawesi Selatan”.
Menurutnya, keberhasilan uji coba WPL di Sulsel memberi harapan besar bahwa metode ini bisa menjadi model nasional untuk memperkuat kapasitas ASN, sejalan dengan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
WPL telah diuji coba di 5 OPD Piloting, yakni:
1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,
2. Dinas Kelautan dan Perikanan,
3. Dinas Penanaman Modal dan PTSP,
4. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
5. UPT RSUD Labuang Baji.
Empat OPD menunjukkan hasil menggembirakan, dengan meningkatnya budaya berbagi pengetahuan (peer learning) dan semangat belajar ASN di tempat kerja.
Meski UPT RSUD Labuang Baji masih menghadapi kendala teknis karena sistem shift pelayanan kesehatan, hal ini justru menjadi pelajaran penting bahwa model WPL harus adaptif terhadap karakteristik masing-masing OPD.
Sekda menegaskan, keberhasilan WPL di Sulsel bukan hanya milik daerah, melainkan kontribusi nyata untuk bangsa. Ia berharap, Kementerian Dalam Negeri bersama LAN RI dan KemenPAN-RB dapat menjadikan praktik ini sebagai acuan nasional dalam pengembangan ASN.
“Dari Sulsel untuk Indonesia. Workplace Learning adalah bukti nyata bahwa inovasi daerah bisa menjadi inspirasi nasional,” pungkas Sekda Sulsel.
Sekda menegaskan, WPL bukanlah proyek parsial. Ia merupakan bagian integral dari Peraturan Gubernur Sulsel No. 22 Tahun 2024 tentang Corporate University ASN. Sistem ini mengadopsi 10-20-70 Learning Model:
Sebanyak 10% pembelajaran formal (kurikulum wajib dari LAN), 20% social learning (coaching, mentoring, peer learning), 70% experiential learning (belajar langsung di tempat kerja).
Model ini diyakini sebagai formula efektif untuk membentuk ASN yang kompeten, inovatif, sekaligus relevan dengan kebutuhan nyata organisasi.
Program WPL sendiri merupakan Proyek Perubahan yang digagas oleh Kepala BPSDM Sulsel, Prof. Dr. Muhammad Jufri, yang pada saat ini sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXII di Lembaga Administrasi Negara.
“ASN Sulsel ingin memberi teladan bahwa perubahan nyata dimulai dari tempat kerja, bukan hanya dari ruang kelas. Workplace Learning adalah cara kami membuktikan bahwa belajar bisa langsung berdampak,” jelas Prof. Jufri dalam kesempatan terpisah.(*)
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |