Ahad, 06 Agustus 2023 - 14:13 WIB
Rumah Kos-kosan di tengah perkampungan di Jalan Cinde Cendana, Kota Tegal, Jawa Tengah, ternyata dijadikan tempat prostitusi.(Foto: Disway.id)
Artikel.news, Tegal - Rumah Kos-kosan di tengah perkampungan di Jalan Cinde Cendana, Kota Tegal, Jawa Tengah, ternyata dijadikan tempat prostitusi.
Pasalnya, kos-kosan dengan jumlah 11 kamar itu sengaja disewakan untuk tempat pelacuran aplikasi ijo atau Michat.
Ada tiga laki-laki yang bertugas menjaga dan membersihkan kos-kosan. Mereka menempati satu kamar.
Sedangkan kamar lainnya disewakan kepada PSK Michat dan lelaki hidung belang.
Sayangnya, warga tidak tahu siapa penyewa kos-kosan tersebut yang telah menjadikannya sebagai tempat prostitusi.
Dilansir dari Tribun Jateng, Ahad (6/8/2023), Ketua RT setempat, Padmi Kartini (63) mengatakan, kos-kosan itu dulunya normal dan baik-baik saja saat dikelola oleh warga setempat.
Penghuninya ada yang sudah berumahtangga, nelayan, dan sebagainya.
Setelah Idul Fitri April 2023, kos-kosan tersebut ditarik sama pemiliknya lalu ada yang menyewa secara ke seluruhan.
Ia mengatakan, warga tidak ada yang mengenal penyewa kos-kosan tersebut, bahkan belum melapor ke RT sama sekali.
Warga hanya menyebut katanya yang menyewa 'Chinese'.
"Saya bertemu dengan tiga orang yang jaga, saya sampaikan, saya ingin bertemu yang mengelola kos-kosan. Tolong nanti kalau ke sini laporan ke RT, tapi ditunggu gak pernah datang," katanya kepada tribunjateng.com.
Padmi mengatakan, ia sudah membuktikan secara langsung kos-kosan tersebut disewakan untuk PSK Michat.
Malam minggu sebelum penggerebekan, ia menunggu di rumah warga yang lokasinya persis di depan kos-kosan tersebut.
Ia melihat ada laki-laki dan perempuan yang berboncengan naik sepeda motor masuk ke kos-kosan.
Lalu 10 menit berikutnya, ada laki-laki dan perempuan berboncengan datang lagi.
Sementara menurut warga di sekitar kos-kosan, paling ramai memang malam minggu, pasangan muda-mudi bolak balik sampai malam.
"Setelah membuktikan itu, saya telepon polisi dan RW. Hari selasa siang penggerebekan, kebetulan ada yang di situ, satu kamar ada dua perempuan dan satu laki-laki," ungkapnya.
Menurut Padmi, warganya sangat geram dengan penyalahgunaan kos-kosan yang dijadikan tempat prostitusi.
Bahkan, warga sempat menyampaikan kepadanya selaku ketua RT bahwa siap membantu.
Sementara untuk harga sewa kos-kosan kabar yang didengar masih simpang siur, infonya sekali main Rp 50 ribu, Rp 70 ribu, Rp 80 ribu, hingga Rp 450 ribu.
Bahkan infonya, penjaga kos-kosan yang tiga laki-laki itu juga bisa membantu mencarikan PSK Michat.
"Katanya di situ, laki-laki cari perempuan, di situ bisa dicarikan," ujarnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |