Jumat, 11 November 2022 - 16:07 WIB
Artikel.news, Makassar -- Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI) bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar bedah buku berjudul ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999.
Ketua panitia Rudianto Lallo menuturkan bahwa bedah buku ini digelar sebagai wujud refleksi pergerakan aktivis mahasiswa tahun 98.
"Mengapa saya menginisasi Yayasan Anak Rakyat Indonesia dengan IKA Unhas Kota Makassar dalam bedah buku ALDERA? Karena apa yang kita rasakan dan nikmati hari ini itu karena perjuangan tokoh aktivis 98," kata Rudianto Lallo saat pembukaan bedah buku di Hotel Claro, Makassar, Jumat (11/11/2022).
Ketua DPRD Makassar itu menyebut bahwa buku ALDERA ini dipelopori salah satu tokoh yakni Pius Lustrilanang. Menurutnya, bahwa Perjuangan Pius bersama para aktivis 98 lainnya disebut sangat dirasakan hingga hari ini. Dengan begitu, kata Ketua IKA Unhas Makassar ini bahwa perlu untuk dibedah bersama dalam kegiatan yang digelarnya tersebut.
"Apa yang telah diperjuangkan oleh Bang Pius bersama kawan-kawan senior-senior aktivis tahun 98 Kota Makassar, hari ini kita nikmati kebebasan. Pak Adnan bupati Gowa, Pak Seto Bupati Sinjai, tidak akan jadi bupati kalau tidak ada reformasi, begitu pun dengan Rudi Lallo tidak akan jadi Ketua DPRD saat sekarang ini," ungkap Rudianto Lallo
Lebih jauh, Ketua YARI ini menambahkan bahwa buku ALDERA perlu disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indoensia. Sebab, menurut pria yang memiliki tagline anak rakyat ini bahwa buku ALDERA juga bisa menjadi bahan refleksi sekaligus tantangan khsusunya bagi gerakan mahasiswa hari ini.
"Tahun 98 berhasil menjatuhkan kekuasaan otoriter, kita tidak mengatakan itu harus kita lakukan, tetapi kalau ada kekuasaan yang keliru jalannya maka yang bisa mengoreksi adalah kekuatan mahasiswa dan rakyat," terang politisi Nasdem tersebut.
Sekedar diketahui, buku ALDERA menceritakan soal gerakan pemuda progresif di dekade terakhir kekuasaan Orde Baru yang aktivitasnya bermula di awal 1990-an melalui gerakan pembelaan petani dan pemuda yang berujung pada perjuangan politik untuk mengakhiri otoritarianisme Orde Baru.
Bedah buku ALDERA ini mengangkat tema "Tanggung Jawab Moral Pius Lustrilanang". Pius Lustrilanang merupakan mantan Sekretaris Jenderal organisasi ALDERA (Aliansi Demokrasi Rakyat).
Saat masa perjuangan reformasi, Pius sempat diculik dan ditangkap oleh aparatur negara orde baru karena dianggap sebagai salah satu tokoh pejuang reformasi yang diperhitungkan. Setelah puluhan tahun berlalu, kini Pius menjadi sosok yang baru. Pius telah menjadi anggota Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) RI.
Adapun narasumber yang mengisi bedah buku ini ialah Rektor UNM Prof Husain Syam, Rektor UIN Alauiddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, WR III Unhas Era Reformasi Prof Amran Razak, aktivis AMPD Akbar Endra. Pius Lustrilanang sebagai pembicara utama.
Bedah buku ini turut dihadir Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah, Bupati Gowa Adnan Puchrita Ichsan, dan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |