Jumat, 07 Februari 2025 - 12:59 WIB
foto ilustrasi makanan sehat
Artikel.news, Jakarta -- Tahun 2025 akan terjadi peningkatan kesehatan dan fokus pada peningkatan standar hidup rata - rata masyarakat umum. Seiring meningkatnya kesadaran, menjalani gaya hidup sehat akan menjadi semakin penting bagi banyak orang. Di antaranya adalah pola makan berbasis nabati, aktivitas fisik yang melibatkan teknologi, dan fokus utama pada kesehatan mental.
Selain itu, Tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan secara fisik, tren ini juga menunjukkan bahwa langkah kecil dapat membawa perubahan besar. Konsep seperti mindfulness dan plant-based diet menjadi simbol gaya hidup modern yang ramah terhadap tubuh dan lingkungan. Masyarakat global kini lebih peduli terhadap keseimbangan emosional dan dampak jangka panjang kesehatan mereka.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut empat tren utama yang akan mendominasi tahun 2025.
1. Pola Makan Berbasis Nabati yang Semakin Populer
2. Aktivitas Fisik yang Didukung Teknologi
3. Fokus pada Kesehatan Mental
4. Pentingnya Pola Hidup Seimbang
Selain itu juga, dikutip dari Ikatan Dokter Indonesia, Ketua Departemen Luar Negeri di Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dan Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia di Timur Tengah, Dr. dr. Iqbal Mochtar, MPH, MOHS, DiplCard, DoccMed, SpOk, FRSPH membagikan tips resolusi kesehatan sederhana yang dapat langsung diimplementasikan.
Menurut Associate Cardiology ini, salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menjaga dan menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas kita.
"Kita bisa melakukan metabolisme kalori yang masuk kelidah dari aktivitas atau kebutuhan kita , karena saya melihat hala dan faktor utama timbulnya penyakit-penyakit kronis , seperti diabetes, jantung, kanker, dan obesitas," ujar Iqbal dalam keterangannya dikutip Rabu (5/2/2025).
Menurut Dr. Iqbal, pola makan berlebih banyak terjadi di era modern seperti sekarang ini. Saya katakan bahwa jika ada suatu fenomena di sekitar kita, itu akan lebih merugikan bagi kebutuhan fisik kita.
“Misalnya, kebutuhan kita itu sesuatu yang terkait dengan pekerjaan di kantor, tetapi kita makan melebihi kapasitas tersebut. Kita makan seolah-olah seorang pekerja keras yang membutuhkan kalori yang sangat besar,” tambahnya.
Akibat mengonsumsi lebih banyak kalori, kata dia, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit energi, sementara aktivitas fisik sedang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, dr. Iqbal menekankan pentingnya kesadaran terkait jumlah kalori yang dikonsumsi dan keseimbangan dengan aktivitas fisik.
Selain membahas kalori, Dr. Iqbal menekankan pentingnya mindfulness, yaitu kemampuan untuk fokus dan terlibat dengan lingkungan sekitar.
“Kita hidup di era modern di mana segala sesuatu itu kita lakukan secara multitasking, jadi banyak orang yang melakukan beberapa pekerjaan sekaligus secara bersamaan, dan ini merupakan hal yang tidak baik,” ujar Iqbal.
Lebih lanjut, dia juga mengilustrasikan bagaimana orang - orang sering kehilangan fokus saat makan karena mereka menggunakan ponsel atau membaca koran. Namun, selama perjalanan, banyak orang lebih suka bermain game daripada menikmati pemandangan setempat.
"Akibatnya, dunia ini hanya ada di ponsel." Di sisi lain, area ini memberi kita banyak atmosfer yang bisa kita nikmati, " lanjut pernyataan itu.
Selain itu, perhatian penuh (mindfulness) memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental. Menurut Dr. Iqbal, perhatian penuh dapat membantu orang mengatasi stres dan depresi.
"Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa perhatian penuh (mindfulness) adalah salah satu pengobatan untuk kondisi kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan lainnya," bunyi pernyataan itu.
Namun, sayangnya banyak orang yang melupakan praktek ini karena kesibukan multitasking. “Penting untuk melakukan mindfulness secara teratur sehingga bisa tercipta perasaan yang bisa menikmati circumstances di sekitar kita,” ucapnya.
Untuk menetapkan solusi kesehatan yang efektif, Dr. Iqbal menganjurkan prinsip SMART, yaitu Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Terikat Waktu). Prinsip ini bertujuan untuk memastikan resolusi yang lebih realistis dan nyata.
"Resolusi khusus ini perlu dijelaskan dengan jelas. “Saya akan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari,” misalnya, tidak berarti “Saya ingin lebih sehat,” kata Dr. Iqbal.
Terukur, prinsip kedua, memungkinkan kita menilai kemajuan. " Misalnya, mengurangi konsumsi rokok dari satu bungkus menjadi 10 batang per hari merupakan target yang dapat dicapai, " kata Tambahnya.
Terakhir, ada Achievable, artinya tujuan tersebut harus realistis dan sesuai dengan kemampuan kita. Jang langsung menetapkan target tinggi jika jarang berolahraga. Mulailah dengan olahraga ringan, seperti jalan kaki santai yang teratur,” jelasnya.
Prinsip keempat, Relevan, menyatakan bahwa fokusnya harus pada kebutuhan individu. Dr. Iqbal menambahkan, "Kita harus menyelidiki kekurangan dalam pola hidup, misalnya menyadari berat badan berlebih atau kurang istirahat, agar resolusi lebih bermakna dan berdampak signifikan," bebernya
Terakhir, Time-bound memastikan bahwa resolusi memiliki kerangka waktu yang jelas. "Tetapkan target berdasarkan hari, bulan, dan tahun sehingga mudah menilai kualitasnya, " demikian bunyi pernyataan itu.
Lebih jauh, Menurut Dr. Iqbal, konsistensi merupakan faktor terpenting saat mengambil keputusan. Oleh karena itu, orang pada umumnya memiliki kebiasaan yang lembut, yang menyebabkan perubahan terjadi secara sering.
Di samping itu, motivasi merupakan faktor yang krusial karena secara umum ia naik turun terutama dalam hal penyelesaian konflik. Lebih jauh, kesibukan sering kali membuat kita mengevaluasi ulang resolusi yang telah dibuat sebelumnya.
Target yang tidak realistis dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan tujuan yang rasional, tutupnya.Ada Tantangan lain, yang merupakan perspektif tingkat sangat tinggi.
Laporan | : | Annisa Shafaroh |
Editor | : | Ruslan Amrullah |