Sabtu, 09 Juli 2022 - 19:34 WIB
Ilustrasi penyembelihan sapi kurban.(foto: iNews.id)
Artikel.news, Makassar - Saat Hari Raya Idul Adha, sapi akan disembelih sebagai kurban dan dagingnya dibagi-bagika kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebagai pengetahuan dasar, jika kita membeli dan mendapatkan daging kurban, ada baiknya untuk tidak mencuci dengan air secara langsung sebelum dimasak cepat.
Dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (9/7/2022), mengolah daging sapi juga butuh tips dan trik khusus agar daging tidak berubah rasa ataupun terkena virus yang berasal dari air.
Namun, membersihkan daging sapi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Karena, membutuhkan proses yang berbeda, tidak seperti saat membersihkan daging ayam atau ikan. Berikut cara membersihkan daging sapi dengan benar.
Cara Membersihkan Daging Sapi
Daging sapi yang dicuci dengan air, teksturnya bisa berubah menjadi mengerut. Oleh karena itu, sebaiknya membersihkan daging sapi dengan cara dilap menggunakan tisu handuk.
Dengan cara ini, sisa darah dan kotoran yang menempel di permukaan daging sapi bisa dihilangkan. Setelah itu, diamkan beberapa saat sebelum diolah menjadi masakan lezat.
Alasan tidak Boleh Mencuci Daging Sapi dengan Air
Selain membuat daging sapi tidak segar lagi, ternyata ada alasan penting kenapa daging sapi tidak boleh kita cuci dengan air.
Meskipun, dengan air kita bisa membersihkan darah dan kotoran yang menempel. Tetapi, tetap saja menyebabkan kontaminasi silang bakteri.
Jadi, mencuci daging sapi sangat tidak disarankan dan bisa menyebabkan bakteri yang menempel pada daging sapi menyebar ke permukaan lain.
Bisa saja ke peralatan makan, masak, pakaian, dan permukaan di sekitar dapur lainnya.
Penyebaran ini bisa terjadi, ketika adanya cipratan air ketika teman-teman sedang mencuci daging sapi.
Bahkan, cipratan ini bisa mencapai jarak 50 centimeter menuju ke segala arah.
Lalu, belum lagi bak atau wadah yang kita gunakan untuk mencuci daging sapi dapat terkontaminasi bakteri lebih banyak, meskipun sudah dibersihkan.
Penyebaran bakteri seperti inilah yang dinamakan kontaminasi silang.
Akibatnya, manusia bisa terinfeksi bakteri dan mengalami gejala, seperti muntah, diare, demam, dan sakit perut, yang bisa berlangsung selama beberapa hari.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |