Jumat, 01 April 2022 - 22:53 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Artikel.news, Jakarta - Kementerian Kesehatan menganggaran pengadaan vaksin Covid-19 tahun ini sebesar Rp8,7 triliun. Sebagian besar pengadaan ini merupakan carry over pelaksanaan di tahun 2021 sebesar Rp4,3 triliun.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalusia, memaparkan, rincian pengadaan vaksin Covid-19 tahun 2020-2021 total realisasi anggaran ialah 97,64 persen atau Rp33,91 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp34,73 triliun.
"Bahwa ada carry over dari perencanaan yang telah dilakukan di tahun 2021 yang rencana pembayarannya akan dilakukan di tahun 2022, yaitu carry over program vaksinasi 2021 sebanyak 50 juta dosis. Kemudian rencana pengadaan 2022 ini adalah khusus untuk vaksinasi anak karena vaksinasi anak ini memang baru dimulai sehingga tahun 2022," kata Rizka dalam Rapat Panja bersama Komisi IX DPR RI, dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (1/7/2022).
Adapun untuk carry over vaksin program 2021 terdiri dari Pfizer skema bilateral sebanyak 15,3 juta dosis dengan harga satuan Rp97.875 anggarannya Rp1,5 triliun. Kemudian AstraZeneca tahap 3 dengan jumlah 12,6 juta dosis dengan harga satuan Rp 78.330 memerlukan anggaran sebesar Rp 986 miliar.
Kemudian, Covid-Bio yang kelebihan produksi di tahun 2021 sebanyak 2,8 juta dosis dengan harga Rp71.665 dan anggaran sebesar Rp 228 miliar. Selanjutnya 20 juta dosis vaksin Sinovac Coronavac dengan harga satuan Rp82.661 membutuhkan anggaran sebesar Rp1,65 triliun.
"Ini semua carry over dari tahun 2021. Sedangkan rencana baru vaksin anak sebanyak 38,7 juta dosis dengan kebutuhan anggaran Rp 2,7 triliun. Di mana harga satuan ini vaksin Sinovac Coronavac karena sampai saat ini vaksin yang disetujui untuk anak-anak baru vaksin CoronaVac atau Sinovac dengan harga Rp71.665," jelasnya.
Selain carry over dan pengadaan vaksin anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengalokasikan anggaran vaksin merah putih sebesar Rp 1,6 triliun di tahun 2022.
Sementara itu, untuk realisasi anggaran distribusi dan logistik vaksin Covid-19 tahun 2021 mencapai 88,2% atau Rp 402,4 miliar dari alokasi sebesar Rp 456,1 miliar.
Di mana rinciannya ialah untuk biaya distribusi vaksin dalam rangka penanggulangan pada Covid-19 dialokasikan Rp185,5 miliar terealisasi 97,36 persen atau Rp 180,7 miliar.
Kemudian penyediaan logistik vaksin dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 termasuk di dalamnya seperti alat suntik dan logistik lain untuk pendukung vaksinasi dialokasikan Rp 264,2 miliar terealisasi 81,84% atau Rp 216,2 miliar. Terakhir penyimpanan logistik vaksin Covid-19 di alokasikan Rp 6,2 miliar terealisasi 88,14% atau 5,54 miliar.
Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Anggaran Putut Hari Satyaka memaparkan, realisasi anggaran penyediaan vaksin Covid-19 sampai dengan tahun 2021 sebesar Rp 33,91 triliun untuk penyediaan 308,13 juta dosis vaksin.
Di mana untuk penyediaan vaksin dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 di tahun 2020 dianggarkan pagu dari APBN Rp 0,64 triliun dengan realisasi Rp 0,63 triliun untuk 3 juta dosis vaksin. Serta untuk penyediaan logistik vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 di tahun 202p anggarkan Rp0,21 triliun yang terealisasi semuanya.
Kemudian untuk tahun 2021 Kementerian Keuangan telah menganggarkan pagu sebesar Rp34,55 triliun untuk penyediaan vaksin, penyediaan logistik serta biaya distribusi vaksin Covid-19 dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. Di mana realisasi tahun lalu ialah Rp33,67 triliun untuk 305,3 juta dosis vaksin.
"Kemudian pada tahun 2022 kita sudah anggarkan sementara ini Rp 9,52 triliun dengan target untuk 89,5 juta dosis vaksin," kata Putut.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |