Jumat, 16 Mei 2025 - 18:12 WIB
Kota Parepare permantap persiapan menghadapi verifikasi lapangan hibrid evaluasi Kota Layak Anak (KLA) 2025.
Artikel.news, Parepare -- Kota Parepare permantap persiapan menghadapi verifikasi lapangan hibrid evaluasi Kota Layak Anak (KLA) 2025.
Pemantapan persiapan itu dibahas dalam rapat koordinasi Tim Gugus Tugas KLA Parepare bersama para stakeholder di Ruang Data Kantor Wali Kota Parepare, Jumat (16/5/2025).
Verifikasi lapangan KLA akan dilakukan secara hibrid yakni kunjungan langsung ke lapangan dan melalui daring. Parepare dijadwalkan diverifikasi lapangan pada Kamis (22/5/2025).
Kepala Bappeda Parepare selaku Wakil Ketua Gugus Tugas KLA Parepare, Zulkarnaen Nasrun, bersama Kepala Dinas P3A Parepare selaku Sekretaris Gugus Tugas KLA Parepare, Jumadi M didampingi Fasilitator KLA, Nilawati A Ridha, dalam rapat memastikan satu demi satu kesiapan klaster, titik-titik Lokus, dan indikator yang dinilai masih kurang.
Pemenuhan indikator dalam KLA rinciannya adalah Kelembagaan (3 indikator), Klaster I Hak Sipil dan Kebebasan (3 indikator), Klaster II Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif (5 indikator), Klaster III Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan (6 indikator), Klaster IV Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya (3 indikator), Klaster V Perlindungan Khusus (4 indikator), serta Penyelenggaraan KLA di Kecamatan dan Kelurahan (2 indikator).
Dalam rapat tersebut, selain unsur Forkopimda dan seluruh OPD terkait, termasuk UPTD, turut hadir langsung beberapa instansi vertikal di antaranya Kepala Lapas Kelas IIA Parepare Marten, Kemenag Parepare, Pelindo Parepare, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Sulsel, perguruan tinggi Institut Teknologi BJ Habibie (ITH), ditambah NGO YLP2EM, unsur rumah ibadah diwakili Sekretaris Masjid Raya Parepare Rahman Dj, media, Ormas, forum, komunitas, dan stakeholder terkait lainnya, hingga dunia usaha yang masih minim dukungan partisipasinya juga turut hadir.
Pendamping KLA Parepare sekaligus fasilitator nasional KLA, Nilawati A Ridha kembali mengingatkan bahwa substansi KLA bukan pada reward tapi pada pemenuhan hak anak dan indikator KLA. "Saya juga ingatkan saat verifikasi nanti, Parepare harus menunjukkan komitmen untuk menjadi kabupaten kota yang inklusi," ingat Nilawati.
Dari hasil evaluasi mandiri KLA 2024 yang telah dilakukan, Parepare mendapatkan nilai 893.25 dari nilai maksimal 1000. Sementara jumlah indikator yang harus dipenuhi dalam penilaian adalah 24 pada kelembagaan dan kluster, serta 2 pada penyelenggaraan KLA di Kecamatan dan Kelurahan.
Menjadi catatan, Parepare pertama kali meraih penghargaan KLA adalah pada 2017, saat itu meraih anugerah KLA kategori Pratama. Kemudian pada 2018 meningkat menjadi penerima penghargaan KLA kategori Madya. Pada 2019 dan 2020 karena pandemi Covid-19, penilaian KLA tidak diadakan.
Namun pada 2021 saat penilaian kembali dilakukan, Parepare langsung melejit meraih penghargaan KLA kategori Nindya. Kemudian pada 2022 dan 2023, Parepare sukses mempertahankan KLA kategori Nindya dengan nilai terus meningkat. Nindya berada satu tingkat di bawah penghargaan tertinggi KLA yakni kategori Utama.
Penghargaan KLA adalah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kepada Kabupaten/Kota yang berhasil memenuhi hak anak dan perlindungan khusus anak.
Penghargaan ini diharapkan dapat memacu komitmen daerah dalam upaya perlindungan perempuan dan anak. Penghargaan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan memacu Kabupaten/Kota lainnya untuk segera mengikuti menjadi Kabupaten Kota Layak Anak.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |