Jumat, 05 April 2024 - 15:11 WIB
Kadis Dikbud Sulbar Mitthar Thala Ali
Artikel.news, Mamuju - Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan kekecewaan terhadap empat OPD saat simulasi bencana gempa bumi lingkup Pemprov Sulbar, Jumat (5/4/2024).
Padahal, menurut Pj Gubernur, simulasi tersebut sangat penting untuk persiapan menghadapi bencana.
“Ada empat OPD yang kebetulan kita sidak hari ini, itu tingkat partisipasinya rendah sekali. Menganggap enteng simulasi, ini nggak boleh,” kata Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Kekecewaannya memuncak saat melihat pimpinan OPD itu tidak berada di tempat saat simulasi.
“Saya kecewa karena OPD itu sudah nggak ada orangnya. Ini saya minta nanti kepala BKD untuk ngecek, pada ke mana ini. Tugas atau sudah pulang atau belum masuk,” ujarnya.
OPD tersebut, antara lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Kehutanan (Dishut), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan UKM.
Kadisdikbud Sulbar Mithhar Thala Ali mengaku dirinya sedang mengikuti kegiatan di SMK Negeri 1 Mamuju bersama para kepala SMK se-Mamuju.
“Kalau saya tadi ada giatku di SMKN 1 Mamuju,” ujarnya.
Mithhar menambahkan, hampir seluruh stafnya juga sedang banyak pekerjaan saat simulasi berlangsung. Ada kegiatan pekan inovasi yang sementara berlangsung, ada juga pendataan sekolah yang belum terdaftar dalam Kurikulum Merdeka.
"Ada juga kepala sekolah belum daftarkan siswanya untuk masuk perguruan tinggi. Semuanya terakhir hari ini. Jadi semua teman-teman tadi sibuk karena banyak sekali pekerjaan yang harus selesai hari ini," ungkap Mithhar.
Selain itu, ada juga pengurusan berkas untuk sertifikasi guru dan pembyaran THR guru yang prosesnya harus selesai hari ini.
"Ada THR guru tahun lalu dan tahun ini harus diproses hari ini," ujarnya.
Meski demikian, Mithhar mengaku tetap salah dan keliru saat simulasi berlangsung. Menurutna, semua staf harus tetap keluar ruangan meskipun pekerjaan sedang menumpuk. Karena ini penting jika nanti terjadi gempa bumi, maka menyelamatkan diri merupakan hal yang paling utama.
"Tadi memang kita salah dan keliru. Harusnya semua staf harus keluar meskipun sedang banyak pekerjaan. Kita harus tetap keluar dalam simulasi gempa meskipun baru latihan. Insyaallah kami siap memperbaiki," kata Mithhar.
"Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur karena kami merasa terayomi dan terlindungi. Itu merupakan bentuk dedikasi kepemimpinan beliau. Makanya kami siap memperbaiki kesalahan," sambungnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |