Artikel.news, Polman - Dalam rangka mengakselerasi penurunan stunting, Anggota Komisi IX DPR RI Hj. Andi Ruskati Ali Baal, bersama BKKBN perwakilan Sulbar, hadir di Desa Samasundu, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polman pada hari Sabtu (2/12/2023). 

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan upaya penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat, khususnya di Polewali Mandar.

Dalam sambutannya, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal menyampaikan pentingnya upaya bersama dalam menangani stunting. Beliau menyoroti peran BKKBN dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai stunting dan menyampaikan urgensi untuk mematuhi UU No. 16 Tahun 2019, yang menetapkan usia ideal menikah.

Menurut Andi Ruskati Ali Baal, pernikahan dini salah satu penyumbang tingginya stunting. Faktor-faktor seperti adat, ekonomi, dan pergaulan menjadi pemicu pernikahan anak. Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa menurut BKKBN, usia ideal menikah bagi perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Walfaidhin, SE, Ketua Tim Kerja KB/KR Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat. Beliau menjelaskan peran BKKBN dalam menurunkan stunting, fokus pada memberikan pemahaman mengenai kondisi kurang optimal pertumbuhan anak akibat asupan gizi yang kurang optimal.

Walfaidhin juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kehamilan dan gizi bagi ibu hamil, serta mendukung pemberian ASI eksklusif setelah melahirkan. Selain asupan gizi, faktor penyebab stunting lainnya adalah kondisi lingkungan, seperti keberadaan keluarga yang merokok dan sanitasi yang kurang baik.

Dalam upaya mencegah stunting dari pernikahan dini, Walfaidhin menekankan pada konsep 4T, yaitu Terlalu Muda Menikah, Terlalu Tua Hamilnya, Terlalu Banyak Anak, dan Terlalu Sering Melahirkan.