Rabu, 25 Agustus 2021 - 17:45 WIB
Artikel.news, Mamuju - Pengusaha kakao di Sulbar, H Samsul Mahmud, angkat bicara terhadap kondisi perkakaoan di Sulbar khususnya di masa pandemi Covid-19.
Permintaan ekspor Kakao dari luar negeri terbilang sangat menjanjikan bagi Sulbar yang masyarakatnya memang lebih banyak di sektor perkebunan," ungkap Samsul Mahmud pada acara Focus Group Discusion (FGD) Akselerasi Ekspor Komoditas Sulawesi Barat di Mamuju, Rabu (25/8/2021).
Ia menambakan, permintaan tertinggi komoditas Kakao di Sulbar selama ini datang dari benua Eropa dan Asia.
"Pengalaman kami bekerja sama dengan perusahaan Nestle dengan ditargetkan 10 ribu ton ekspor ke luar negeri per tahun, tapi kita hanya bisa penuhi sekitar 6.000 ton," kata Ketua Partai Golkar Polman ini.
Kendala yang dihadapi sehingga permintaan ekspor tak dapat dipenuhi secara maksimal, sebab banyak petani Kakao kembali menjadi petani sawah karena tanaman Kakao kebanyakan sudah tua, tidak diremajakan.
Samsul mengemukakan bahwa maksimal usai Kakao hanya 20 tahun, sedangkan kakao di Sulbar rata-rata sudah berumur 30 tahun.
"Kakao Sulbar perlu peremajaan dan ini harus segera dicarikan solusinya secara bersama oleh semua stakholder untuk masyarakat petani Kakao kita. Termasuk alternatif 'peremajaan" jenis Kakao usia 12 bulan sudah siap panen," jelasnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |