Ahad, 07 Juli 2024 - 14:34 WIB
Meski masih dinamis, namun Pilkada Parepare diprediksi bakal diikuti oleh tiga pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare.
Artikel.news, Parepare -- Meski masih dinamis, namun Pilkada Parepare diprediksi bakal diikuti oleh tiga pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare.
Itu karena berdasarkan informasi dan data dihimpun terkait perkembangan situasi saat ini, mengerucut berpotensi akan ada tiga poros koalisi di Pilkada Parepare.
Pertama Koalisi Partai Golkar, PAN, Demokrat yang semakin mendekati bakal mengusung paket Erna Rasyid Taufan-Rahmat Sjamsu Alam (Erat-RSA). Keduanya adalah ketua partai, Erna Ketua DPD Golkar Parepare, dan Rahmat Ketua DPC Demokrat Parepare.
Jika mengacu ke harapan elite tingkat pusat dan provinsi yang menginginkan Koalisi Indonesia Maju berlanjut ke daerah, maka paket Erat dan RSA dibangun untuk memperkuat atau semangat Koalisi Indonesia Maju di daerah khususnya di Parepare. Jika harapan itu terwujud, maka bisa jadi akan bergabung Gerindra dan Gelora, sesama anggota Koalisi Indonesia Maju di Parepare.
Kedua, Koalisi Nasdem-PKS yang secara kebetulan adalah barisan Koalisi Perubahan, mengusung Tasming Hamid (TSM), Ketua DPD Nasdem Parepare sebagai Calon Wali Kota.
Mencuat ke publik dan berdasarkan informasi dihimpun, TSM ramai dipasang-pasangkan dengan beberapa figur. Di antaranya seorang pengusaha perempuan muda Reski Anugrah Azis, kemudian politisi muda yang juga Ketua DPC Hanura Parepare Hermanto, hingga dua kader Nasdem yakni Yasser Latif dan Devi Anggraeny.
Mengacu ke konstelasi perkembangan terkini, peluang merapatnya Hanura atau masih komunikasi intens antara TSM dan Gelora, bisa jadi partai yang bergabung di koalisi ini akan bertambah.
Sedang ketiga adalah Koalisi PKB-PPP-PDIP yang menguat akan mengusung Muhammad Zaini (MZ) pengusaha dari Papua sebagai Calon Wali Kota. Informasi dihimpun, nama pengusaha travel Erna Durahman atau salah satu kader koalisi seperti Andi Fudail (PKB), Namri Nasir (PPP), dan Mustafa Mappangara (PDIP), berpotensi untuk mendampingi MZ.
Koalisi partai di koalisi ini masih memungkinkan bertambah karena MZ masih tengah berkomunikasi intens dengan Gerindra ataupun Hanura.
Peluang merapatnya Gerindra ke koalisi ini terbuka, menyusul pertemuan MZ dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras beberapa hari lalu di Makassar. "Kami bertemu membahas soal bisnis dan politik. Karena kami berdua saling mendukung untuk maju Pilkada,” kata MZ tentang pertemuannya dengan Andi Iwan Aras (AIA).
Jika mengacu pada prediksi dan analisa sementara ini, Koalisi Golkar, PAN, Demokrat dengan total 9 kursi legislatif, ditambah Gerindra dan Gelora yang memiliki total 5 kursi jika jadi bergabung, sehingga keseluruhan 14 kursi, maka masih tersisa 11 kursi di DPRD Parepare.
Dari 11 kursi itu, Koalisi Nasdem dan PKS sudah mengamankan 5 kursi, maka tersisa 6 kursi lagi di DPRD Parepare. Jika Hanura dengan 1 kursi bergabung di koalisi ini, maka praktis tersisa 5 kursi. Lima kursi atau 20 persen adalah syarat minimal untuk mengusung satu paket pasangan di Pilkada Parepare.
Namun menjadi catatan, Gerindra, Gelora, dan Hanura sampai saat ini belum bersikap terkait arah dukungannya di Pilkada. Termasuk Demokrat yang masih diperebutkan oleh dua kadernya yakni RSA dan Taqyuddin Djabbar (TQ).
Mengacu ke konstelasi terkini ini, kemungkinan terjadi hanya 2 pasangan calon yang berkontestasi tetap ada peluang, tetapi sangat tipis kemungkinannya.
Karena MZ juga berpeluang maju. Disebut-sebut Koalisi PKB, PPP, PDIP yang memiliki total 5 kursi berpotensi untuk mengusung MZ. Belum lagi jika Gerindra atau Hanura jadi bergabung di koalisi ini. Itu berarti diprediksi menguat akan ada 3 pasangan kandidat yang berkontestasi di Pilkada Parepare.
"Intinya politik itu dinamis. Banyak variabel yang mempengaruhinya sehingga bisa sesaat berubah dan banyak ditentukan oleh pusat," ungkap RSA yang dihubungi belum lama ini.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |