Jumat, 07 Februari 2025 - 14:54 WIB
foto: Istimewa
Artikel.news - Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi global, Thales, melalui penandatanganan Strategic Partnership Agreement (SPA). Perjanjian ini ditandatangani oleh Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya, dan SVP Asia and Latin America Thales, Guy Bonassi.
Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat keamanan digital serta mengembangkan solusi smart city di Indonesia. Thales dikenal memiliki pengalaman dalam penyediaan teknologi untuk kota-kota besar di dunia, khususnya dalam meningkatkan efisiensi transportasi, keselamatan, dan infrastruktur keamanan.
Thales juga telah memperluas kapabilitasnya dalam keamanan siber melalui berbagai investasi dan akuisisi strategis, seperti Imperva yang berfokus pada perlindungan data sensitif, serta Gemalto yang mengembangkan solusi identitas digital dan keamanan. Kedua entitas ini diharapkan dapat membantu perusahaan di Indonesia dalam mematuhi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
“Kami sangat mengenal Thales, yang telah lama berperan dalam penyediaan solusi pertahanan dan teknologi satelit, termasuk Satelit Merah Putih 2 yang dikembangkan oleh Thales Alenia," ujar Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya, dalam keterangannya, Selasa (04/02/2025).
Dia menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memanfaatkan teknologi canggih milik Thales untuk meningkatkan layanan digital Telkom, baik dalam perlindungan data maupun dalam pengembangan solusi perkotaan berbasis teknologi.
"Kini, Thales juga semakin kuat dalam keamanan siber berkat investasi dan akuisisi strategis, seperti pada Imperva dan Gemalto. Kami sangat antusias untuk memanfaatkan solusi-solusi canggih ini dalam mendukung layanan konektivitas dan digital Telkom, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasar Indonesia,” ungkap Budi
Sementara itu, Guy Bonassi menegaskan bahwa kerja sama ini akan membuka berbagai peluang baru dalam perlindungan data dan pengamanan aset digital di Indonesia.
“Kemitraan kami adalah tentang kedaulatan Indonesia, dengan tujuan membangun ekosistem digital yang inklusif, aman, dan memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia. Kami menantikan kerja sama yang bermanfaat dan berkelanjutan dengan Telkom untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.
Menurut riset Gartner pada 2024, total pengeluaran global untuk layanan keamanan informasi diperkirakan mencapai US$ 292 miliar pada 2028, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 12,5%. Khusus di kawasan Asia Pasifik, pasar keamanan digital diproyeksikan mencapai US$ 8,7 miliar pada tahun yang sama.
Melalui kemitraan ini, Telkom dan Thales berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan menghadirkan teknologi yang inovatif, meningkatkan produktivitas, serta mendukung daya saing Indonesia di era digital global.
Laporan | : | Rahma |
Editor | : | Ruslan Amrullah |