Sabtu, 06 Juli 2024 - 22:40 WIB
Ilustrasi siswi SMP.(Foto: Instagram)
Artikel.news, Kupang - Seorang gadis berusia 14 tahun di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban rudapaksa dua remaja asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Korban FRHH (14) merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Takari, NTT.
Sedangkan pelaku adalah TL (18) dan SM (19) merupakan warga Desa Tuasene, Kecamatan Mollo Barat, TTS.
Kasus pencabulan itu dilaporkan orangtua korban di Direktorat Reserse dan Kriminal Polda NTT.
"Kasus yang menimpa anak saya ini terjadi di Desa Tuasene pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 23.00 Wita," kata WMH di Markas Polda NTT dikutip dari Tribun Flores, Sabtu (5/7/2024).
Ibu korban WMH (36) menuturkan, awalnya anaknya itu dijemput di rumah mereka oleh TL dan SM saat tengah malam. Saat itu, WMH dan suaminya DHH sedang tidur.
"Anak saya ini tidur dengan adiknya di kamar dan tiba-tiba adiknya kasih tahu kami kalau anak saya ini sudah tak ada," kata WMH.
WMH dan DHH kemudian mengecek keberadaan FRHH di sejumlah tetangga dan keluarganya. Namun FRHH tidak ditemukan.
Kemudian, pada pukul 05.00 Wita, DDH pergi mencarinya lagi di rumah tantenya di sekitaran wilayah Kecamatan Batu Putih, TTS.
Saat itu, DHH melihat anaknya sedang dibonceng para pelaku dari arah Batu Putih ke Kecamatan Takari menggunakan sepeda motor Yahama Jupiter Z.
DHH pun langsung mengejar mereka. Para pelaku pun langsung menambah kecepatan motor, hingga terjadi aksi kejar-kejaran di jalan raya.
Tiba di Pasar Takari, DHH berhasil menghentikan motor kedua pelaku, lalu terjadi cekcok mulut.
SM dan TL berupaya untuk melarikan diri, namun DHH memegang erat setir sepeda motor mereka dan langsung merampas kuncinya.
"Pas mereka hidupkan motornya untuk kabur, saya langsung pegang di setirnya. Beruntung pas turun hujan dan licin, makanya motornya sempat tergelincir. Dari situ, saya langsung rampas kuncinya," ungkap DHH.
Kasus itu akhirnya dilaporkan ke Direktorat Reserse dan Kriminal Polda NTT.
DHH dan istrinya mengaku anak mereka saat ini mengalami trauma berat akibat dicabuli dua pelaku. Pasangan suami istri ini berharap laporan mereka segera ditindaklanjuti.
Terkait laporan itu, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT Komisaris Besar Polisi Patar Silalahi, mengatakan, kasus itu saat ini sudah ditangani.
Kasus itu, katanya, masih dalam tahap penyelidikan. Setelah itu, akan ditingkatkan ke penyidikan.
"Kalau sudah penyidikan, tentu kami akan lakukan penangkapan kepada para pelaku," ujarnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |