Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:12 WIB
Artikel.news, Parepare -- Direktur Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare Andi Firdaus Djollong siagakan personel 24 jam sebagai bentuk antisipasi pasca banjir di daerah hulu Sungai Karajae, Parepare.
Andi Firdaus juga memastikan seluruh sistem distribusi seperti mesin pompa intake, pompa distribusi dan Instalasi Pengolahan Air berjalan baik.
”Untuk kesiapan sudah kami antisipasi. Seluruh karyawan teknik stand-by di lapangan. Selanjutnya sistem distribusi air kami pantau 24 jam,” ungkap AFJ, akronim mantan Wakil Ketua DPRD Parepare ini, Sabtu (4/5/2024).
Pasca hujan lokal dan banjir pada bagian hulu sungai, kondisi bendung resapan Sungai Karajae mengalami peningkatan debit dan permukaan air sudah berangsur normal.
"Sudah normal. Semalam memang di angka mengkhawatirkan, tapi kondisi pompa intake masih dalam posisi aman," kata Andi Firdaus, meyakinkan.
Dia berharap, kondisi debit air Sungai Karajae tidak sampai pada titik mengganggu supply air baku tertahan di bendung.
"Pompa intake kita harapkan bekerja baik meski kondisi air sungai meningkat," harap Andi Firdaus.
Terpisah, Manajer Teknik dan Produksi La Ody menjelaskan, tingkat kekeruhan air atau NTU (Nephelometric Turbidity Unit) pasca banjir hulu sempat mencapai angka 806.
Padahal angka NTU pada situasi normal hanyalah 108.
"Angka NTU semalam sempat mencapai 806 tapi tetap kita produksi. Tadi sudah turun di angka 616," terang La Ody.
La Ody mengaku, langkah antisipatif termasuk kesiapan pompa sumur dalam menyuplai IPA Salo Karajae jika tidak berproduksi.
"Pompa sumur dalam dalam kondisi stan-by," tandas La Ody.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |