Senin, 25 Desember 2023 - 20:20 WIB
Seorang pria di Amerika Serikat (AS) sudah mendekam selama 48 tahun di penjara dengan tuduhan telah melakukan kejahatan dengan membunuh seorang wanita pada tahun 1974 silam.(Istimewa)
Artikel.news, Washington: Seorang pria di Amerika Serikat (AS) sudah mendekam selama 48 tahun di penjara dengan tuduhan telah melakukan kejahatan dengan membunuh seorang wanita pada tahun 1974 silam.
Ternyata belakangan, tuduhan kepadanya tidak terbukti. Hakim menyatakan bahwa pria bernama Glynn Simmons yang kini sudah berusia 71 tahun itu tidak bersalah karena tidak pernah melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya. Ia pun resmi dibebaskan dari penjara.
Simmons dibebaskan pada Juli 2023 lalu setelah jaksa setuju bahwa bukti-bukti penting dalam kasusnya tidak diserahkan kepada pengacaranya, dinyatakan tidak bersalah pada Selasa 19 Desember 2023.
“Pengadilan ini menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa pelanggaran yang menyebabkan Simmons dinyatakan bersalah, dijatuhi hukuman dan dipenjarakan tidak dilakukan oleh Simmons,” menurut putusan Hakim Distrik Oklahoma County Amy Palumbo, seperti dilansir dari Medcom.id, Senin (25/12/2023).
Simmons menjalani hukuman 48 tahun, satu bulan dan 18 hari sejak hukumannya, menjadikannya narapidana AS yang paling lama dipenjara dan dibebaskan dari tuduhan, menurut data yang disimpan oleh The National Registry of Exonerations.
Simmons kemudian mengatakan bahwa dia merasa dibenarkan setelah berada di penjara, termasuk awalnya dijatuhi hukuman mati.
“Ini adalah pelajaran mengenai ketahanan dan keuletan,” kata Simmons dalam konferensi pers singkat setelah keputusan tersebut, seperti dikutip Stuff.
“Jangan biarkan siapa pun memberi tahu Anda bahwa hal itu (pembebasan tuduhan) tidak mungkin terjadi, karena hal itu memang bisa terjadi,” ucap Simmons.
Simmons bersikukuh bahwa dia tidak bersalah, dengan mengatakan dia berada di Louisiana pada saat pembunuhan Carolyn Sue Rogers pada1974 di dalam toko minuman keras Edmond.
Dia dan salah satu terdakwa Don Roberts keduanya dihukum pada 1975 atas pembunuhan tersebut, dan awalnya dijatuhi hukuman mati. Hukuman mereka dikurangi menjadi penjara seumur hidup pada 1977 setelah keputusan Mahkamah Agung AS terkait hukuman mati. Roberts dibebaskan bersyarat pada 2008.
Palumbo pada Juli memerintahkan persidangan baru untuk Simmons setelah Jaksa Wilayah Vicki Behenna mengatakan jaksa penuntut gagal menyerahkan bukti dalam kasus tersebut. Ini termasuk laporan polisi yang menunjukkan bahwa seorang saksi mata mungkin telah mengidentifikasi tersangka lain dalam kasus ini.
Behenna pada September mengatakan, tidak ada lagi bukti fisik dalam kasus terhadap Simmons dan mengumumkan bahwa dia tidak akan mengadilinya lagi. Meskipun dia menentang pernyataan bahwa dia sebenarnya tidak bersalah.
“Keputusan tersebut membuat Simmons memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi hingga USD175.000 atau Rp2,7 miliar dari negara atas hukuman yang salah dan membuka pintu untuk tuntutan hukum federal terhadap Oklahoma City dan penegakan hukum yang terlibat dalam penangkapan dan hukuman Simmons,” kata pengacara pembela Joe Norwood.
“Namun, kompensasi mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun lagi,” kata Norwood.
Menurutu Norwood, Simmons saat ini hidup dari sumbangan sambil menjalani perawatan kanker yang terdeteksi setelah dia dibebaskan dari penjara.
“Glynn harus hidup dari GoFundMe, begitulah cara pria tersebut bertahan hidup saat ini, membayar sewa, membeli makanan untuk menopang dirinya sendiri sekarang,” pungkas Norwood.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |