Selasa, 11 April 2023 - 22:26 WIB
Artikel.news, Amsterdam – Seorang pria asal Belanda memiliki 550 anak di seluruh dunia melalui donor sperma.
Ternyata hal ini menimbulkan masalah baginya. Kini, pria bernama Jonathan Jacob Meijer (41) ini dituntut secara hukum karena meningkatkan risiko inses yang tidak disengaja.
Jacob Meijer merupakan seorang donor sperma yang rutin menyumbang ke berbagai klinik di sejumlah negara.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/4/2023), yang melansir New York Post, Meijer mendonorkan spermanya ke ke setidaknya 13 klinik, termasuk 11 di Belanda.
Di Belanda, dia dimasukkan ke dalam daftar hitam pada 2017 karena menjadi ayah dari 102 anak hasil dari sperma yang didonorkannya.
Aturan di Belanda menyebutkan, seorang pria donor sprema tidak diperbolehkan menjadi ayah lebih dari 25 anak atau menghamili lebih dari 12 wanita.
Aturan tersebut dimaksudkan untuk mencegah perkawinan sedarah, inses, atau masalah psikologis bagi pasangan mengetahui bahwa mereka ternyata saudara kandung dari bapak yang sama.
Saat ini, Meijer tinggal di Kenya. Meski sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam di Belanda, dia tetap menyumbangkan spermanya di beberapa negara termasuk di Denmark dan Ukraina.
Yayasan DonorKind yang berbasis di Belanda mengatakan bahwa Meijer berbohong tentang jumlah anak yang dia miliki.
“Kami mengambil tindakan terhadap pria ini karena pemerintah tidak melakukan apa-apa,” kata Ketua DonorKind Ties van der Meer kepada Telegraph.
“Dia memiliki jangkauan global melalui internet dan dia berbisnis dengan bank sperma internasional yang besar,” tambah DonorKind.
Salah satu gugatan hukum terhadap Meijer diajukan oleh seorang wanita Belanda yang melahirkan salah satu anak Meijer pada 2018.
“Jika saya tahu dia telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak, saya tidak akan pernah memilih donor ini," kata wanita yang disebutkan namanya sebagai Eva, menurut Times of London.
“Ketika saya memikirkan konsekuensi yang bisa terjadi pada anak saya, saya mual. Pergi ke pengadilan adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya,” tambah Eva.
Pengacara DonorKind Mark de Hek mengatakan, gugatan ke pengadilan dimulai setelah sejumlah wanita berulang kali memohon Meijer untuk berhenti mendonorkan spermanya.
“Kami dan beberapa ibu telah mendekatinya. Mereka telah memintanya untuk berhenti. Dia menolak. Inilah mengapa tindakan hukum adalah satu-satunya pilihan untuk melindungi anak-anak,” kata de Hek.
DonorKind akan meminta pengadilan untuk memerintahkan Meijer berhenti menyumbangkan spermanya sekaligus menghancurkan semua sperma yang disimpannya.
Times of London melaporkan, sperma dari Meijer juga sudah sampai ke sebuah keluarga di Australia.
Sepasang suami istri asal Australia tersebut membayar lebih dari 6.500 dollar AS (Rp97 juta) ke klinik fertilitas Denmark Cryos International untuk mendapatkan sperma Meijer.
Di klinik tersebut, Meijer mendonorkan spermanya dengan nama samaran Ruud, Times of London melaporkan.
Pasangan suami istri tersebut diberitahu bahwa sperma tersebut memenuhi aturan di Australia bahwa seorang donor hanya diperuntukkan untuk lima keluarga.
Meijer menolak berkomentar kepada surat kabar Belanda AD dan penyiar NOS.
“Saya suka melihat ada anak-anak saya di seluruh dunia,” kata Meijer sebelumnya, menurut Times of London.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |