Jumat, 10 Juni 2022 - 21:23 WIB
Masjid Ar-Rahman yang berada di halaman kedubes Iran di Pyongyang, Korea Utara.
Artikel.news, Pyongyang - Dikenal sebagai diktator yang kejam, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, ternyata mengizinkan masjid dibangun di negaranya.
Tempat ibadah umat Islam ini tentu tidak dibangun oleh pemerintah Korut, melainkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Iran.
Namun, pembolehan itu sudah cukup menunjukkan bahwa agama Islam diterima dengan baik di negara Korea Utara.
Dikutip dari Bangkapos.com, Jumat (10/6/2022), yang melansir Wikipedia, mayoritas masyarakat di Korut tidak memiliki agama. Sebanyak 64,3 persen warga Korut atheis. Lalu 16 persen Shamanisme dan 13,5 persen Chondoisme.
Sejumlah pemeluk agama lain seperti Budha, Konghucu, dan Kristen, juga ada di negara ini. Meski dalam jumlah yang tidak banyak
Data penelitian menyebutkan, sekitar 1.820.000 jiwa (4,5 persen) merupakan pemeluk agama Budha dan sekitar 400 ribu jiwa (1,7 persen) merupakan pemeluk agama Kekristenan.
Sedangkan pemeluk agama Islam umumnya adalah para perwakilan di kedutaan negara dari negara lain.
Masjid Ar-Rahman yang berada di halaman kedubes Iran di Pyongyang, dianggap sebagai masjid pertama dan satu-satunya di negara tersebut.
Masjid itu diasosiasikan dengan mazhab Syiah yang dominan di Iran, meskipun staf kedubes dari negara Islam lain di Korut sering mengunjungi masjid tersebut dan beribadah disana
Masjid tersebut juga menjadi tempat salat Jumat yang dikabarkan dihadiri oleh staf kedubes Muslim dari berbagai negara tanpa memandang mazhab.
Walaupun negara mayoritas Islam lainnya memiliki kedubes di Korut, seperti Mesir, Libya dan Pakistan, tidak ada satupun dari mereka yang dikabarkan memiliki masjid di halaman mereka.
Masjid Ar-Rahman resmi dibangun pada tahun 2013.
Melansir YouTube seorang WNI yang tinggal di Pyongyang, arsitektur masjid tersebut khas Persia-Iran.
Saat ini, jumlah Muslim di Korut sangatlah kecil mengingat 64 persen warganya adalah ateis. Terhitung hanya ada 3.000 Muslim di negara ini.
Meskipun jadi minoritas, tapi tak ada tekanan bagi para orang asing untuk menjalankan syariat Islam.
Merujuk The Guardian via Tribun Kupang, Korea Utara memiliki kepercayaan mistik yang kuat, dan satu-satunya yang dipandang sebagai "dewa" adalah pemimpin mereka, sejak pemerintahan Kim Il-Sung.
Pemimpin negara dipuja laiknya dewa, rakyatnya seringkali diwajibkan membungkuk di hadapan patung pemimpi mereka, dan menempatkan lukisannya lebih tinggi daripada lainnya di rumah.
Beberapa rumah ibadah yang diakui di Korea Utara adalah Katedral Jangchun bagi pemeluk Katholik Roma.
Lalu ada pula Gereja Chilgol dan Gereja Pongsu untuk pemeluk agama Kristen Protestan dan gereja Jongbaek bagi pemeluk agama Ortodoks, khususnya dari Rusia.
Sedangkan bagi pemeluk Islam, shalat Jumat umumnya dilaksanakan di Masjid Ar-Rahman yang terletak di kompleks Kedutaan Besar Iran.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |