Kamis, 24 Februari 2022 - 19:00 WIB
Tantriana Nikmatul Isna langsung kaya mendadak usai menerima uang sebesar Rp3,5 miliar. Dia pun langsung menjadi miliarder di usianya yang baru 24 tahun.
Artikel.news, Klaten - Tantriana Nikmatul Isna langsung kaya mendadak usai menerima uang sebesar Rp3,5 miliar. Dia pun langsung menjadi miliarder di usianya yang baru 24 tahun.
Warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini, mendapatkan dana kompensasi pembangunan jalan tol rumah Solo-Yogyakarta sebesar Rp3,5 miliar.
Tantri mengatakan asetnya harus dibebaskan untuk jalan tol. Ada dua bidang asetnya yang terkena proyek tersebut, yang masing-masing seluas 561 meter persegi dan 230 meter persegi.
"Yang kena ini dua rumah sama satu kandang sapi," ujar Tantri, dilansir dari Dream.co.id, Kamis (24/2/2022).
Menurut Tantri, dua rumah tersebut terletak berdampingan namun pemiliknya berbeda. Satu rumah adalah miliknya, sedangkan lainnya milik sepupunya.
"Itu kan dulu satu sertifikat tanah, terus dibeli sama keponakanku kan masih atas nama almarhum bapak saya, jadi kuasanya ke anaknya (Tantri)," ucap dia.
Untuk Beli Rumah
Uang kompensasi yang didapat Tantri untuk dua asetnya sebesar Rp1,9 miliar dan Rp1,6 miliar. Dia berencana menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah.
"Alhamdulillah, sudah dapat rumah, masih satu kecamatan tetapi beda desa," kata dia.
Semenjak tersiar kabar dia akan mendapatkan dana kompensasi, Tantri mengaku banyak mendapat tawaran belanja. Beberapa kali, dia ditawari sales agar mau membeli mobil.
Tetapi, tawaran itu tidak dia ambil. Tantri berpikir masih banyak kebutuhan yang sifatnya lebih penting, khususnya rumah.
"Karena yang kena rumah, jadi gantinya buat beli rumah," ujarnya.
Pencairan Untuk 3 Desa
Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional Klaten, Sulistyono, mengatakan dana kompensasi yang diterima Tantri adalah bagian dari pembayaran untuk tiga desa. Rinciannya, 4 bidang tanah di Desa Senden, 23 bidang di Desa Pepe, dan 18 bidang di Desa Manjungan.
"Nilai total yang dicairkan hari ini sekitar Rp45 miliar," ungkapnya.
Sulistyono mengakui pembayaran ini sempat mengalami penundaan. Sebab, pihaknya menunggu proses verifikasi data dari Lembaga Manajemen Aset Negara, dikutip dari Timlo.net.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |