Sabtu, 20 November 2021 - 16:22 WIB
Artikel.news, Jakarta - Berdasarkan laporan McKinsey & Co., kekayaan global meningkat tiga kali lipat selama dua dekade terakhir.
China memimpin dan menyalip Amerika Serikat (AS) untuk posisi teratas di seluruh dunia.
Laporan ini meneliti neraca dari 10 negara yang mewakili lebih dari 60 persen pendapatan dunia.
China menyumbang hampir sepertiga dari keuntungan dalam kekayaan bersih global selama dua dekade terakhir.
"Kita sekarang lebih kaya dari sebelumnya," kata Jan Mischke, mitra di McKinsey Global Institute di Zurich, dikutip dari Merdeka.com, Sabtu (20/11/2021), yang melansir laman Bloomberg dan business insider.
Tercatat, kekayaan bersih negara di seluruh dunia naik menjadi 514 triliun dolar AS pada 2020, dari 156 triliun dolar AS pada 2000.
China menyumbang hampir sepertiga dari peningkatan kekayaan tersebut. Kekayaannya meroket menjadi 120 triliun dolar AS dari hanya 7 triliun dolar AS pada 2000.
Tahun di mana China belum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia. Lambat laun ekonomi negara ini kemudian melesat.
Di sisi lain, ekonomi AS tertahan kenaikan harga properti yang lebih rendah. Meski demikian, nilai kekayaan bersih negara ini lebih dari dua kali lipat selama periode tersebut, menjadi 90 triliun dolar AS.
Di AS dan China sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, lebih dari dua pertiga kekayaan dikuasai 10 persen rumah tangga terkaya.
Di mana kekayaan mereka terus meningkat. McKinsey menemukan jika 68 persen dari kekayaan bersih global berasal dari sektor di real estate.
"Seperti infrastruktur, mesin dan peralatan dan, pada tingkat yang jauh lebih rendah, apa yang disebut tidak berwujud seperti kekayaan intelektual dan paten," tambahnya.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |