Rabu, 22 September 2021 - 17:06 WIB
Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha
Artikel.news, Jakarta – Plt DPP Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong. Malah, Giring berharap agar Anies tidak menjadi Presiden RI.
Terkait pernyataan Giring ini, partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin malah kompak mengecam.
Dilansir dari Fajar Indonesia Network, Rabu (22/9/2021), ini pernyataan sejumlah partai koalisi Jokowi-Maruf Amin:
PAN: Komentar Giring tidak bermutu
Juru bicara Muda PAN Valeryan Bramasta menilai, pernyataan Giring tidak bermutu. Padahal Giring sudah deklarasi dirinya sebagai capres 2024, tetapi di sisi lain tidak menerima kandidat lain.
“Katanya mau jadi capres, tapi kok komentarnya tidak bermutu banget? Mau maju Capres kok bahasanya provokatif amat. Aneh bin lucu aja. Mau maju jadi bakal capres tapi menolak figur lain yang mau maju jadi bakal capres,” kata Valeryan Bramasta kepada wartawan, Rabu (22/9)
Dia mengatakan, Giring harusnya memberikan edukasi sebagai tokoh muda dan pimpinan Partai. Bukan malah mencari sensasi denhan menjatuhkan figur lain.
“Sebagai Plt Ketua Umum partai politik, semestinya Giring memiliki kapasitas yang cukup. Sayang dengan jabatan tersebut,” ucapnya.
PKB: Tidak tepat gunakan kalimat tendensius.
Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai,Giring sebagai publik figur, tidak tepat menggunakan kalimat-kalimat tendensius. Apalagi soal APBD DKI Jakarta yang juga ikut disetujui oleh Fraksi PSI di DPRD DKI.
“Tapi sebagai figur pemimpin, rasanya tidak tepat menggunakan kalimat yang tendensius seperti itu, apalagi bila dalam konteks APBD,” katanya.
Dia mengatakan, kebijakan terkait APBD DKI Itu disetujui juga oleh Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta. Sehingga tidak tepat jika PSI kembali kritik Anies soal APBD.
“Kan semuanya akan selalu melalui proses persetujuan DPRD. Jadi itu menjadi program yang disetujui bersama, termasuk oleh PSI, karena ikut ketok dan setuju,” kata Daniel.
Dia menilai, pernyataan Giring tidak sesuai realita. Pasalnya DKI Jakarta saat ini menjadi nomor satu yang terbaik dalam penanganan pandemi.
“Bang Giring lagi menggiring opini yang kurang tepat dengan kalimat yang tendensius. Bukankan DKI termasuk yang terbaik dalam penanganan pandemi, termasuk banyak penghargaan lainnya?” ujarnya.
PPP: Ucapan Giring jadi preseden buruk bagi Demokrasi
Sekjen PPP Arwani Thomafi menilai, pernyataan Giring itu preseden negatif bagi demokrasi di Indonesia.
“Pernyataan Plt Ketua Umum PSI tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tak layak maju dalam Pilpres 2024 karena dicap sebagai pembohong merupakan preseden negatif bagi konsolidasi demokrasi di Indonesia,” kata Sekjen PPP Arwani Thomafi, kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).
Arwani menilai, partai politik harusnya menjadi media untuk pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga kritik boleh saja disampaikan, hanya saja melalui jalur yang benar bukan karena kebencian.
“Partai politik semestinya menjadi medium pendidikan politik bagi publik, bukan justru menjadi lembaga agitatif, demagog, dan propaganda yang penuh kebencian. Kritik mutlak dilakukan kepada pejabat publik, tapi harus proporsional, bukan asal beda atau waton suloyo,” ujarnya.
Gerindra: Giring kaya orang kesurupan
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif menilai, ucapan Giring keada Anies Baswedan seperti orang kesurupan. Dia menilai, narasi yang dibangun oleh Giring tersebut sangat dangkal dan sarat dengan kebencian.
“Kritik itu jangan asbun (asal bunyi) dan sarat kebencian. Kasihan saya dengan Giring, sekelas ketua Partai seperti orang kesurupan. Saya mengajak rileks sedikitlah, supaya agak jernih beropini,” kata Syarif saat dikutip dari CNNIndonesia.
Syarif menyatakan, jika ingin mengkritik, seharusnya Giring menggunakan narasi yang proporsional dan rasional.
“Nyapres-nya Anies aja kita enggak tahu pasti lewat parpol mana? Udah ngomong rakyat jangan pilih Anies. Nyapres aja belum sudah halusinasi pilpres,” ujarnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |