Rabu, 25 Agustus 2021 - 21:28 WIB
Yahoo, perusahaan yang pernah menguasai internet di awal tahun 2000-an. Hampir semua orang yang berselancar di internet menggunakan Yahoo.
Artikel.news, Makassar - Yahoo, perusahaan yang pernah menguasai internet di awal tahun 2000-an. Hampir semua orang yang berselancar di internet menggunakan Yahoo.
Apalagi soal urusan membuat email, domain yang dibuat pasti yahoo.com atau yahoo.co.id. Tak sedikit juga orang yang memakai domain yahoo.co.uk.
Selain itu, search engine default di komputer kita juga rata-rata menggunakan Yahoo, sebelum didominasi oleh Google hingga sekarang.
Dilansir dari Jurnal Soreang, Rabu (25/8/2021), sejak tahun 2007 pamor Yahoo terus menurun dan semakin dilupakan.
Satu demi satu, platform mereka ditutup. Terakhir, platform Yahoo! Answers resmi tutup operasi pada 4 Mei 2021.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan Yahoo? Perusahaan yang dulu menguasai internet, namun kini seperti dilupakan.
Dalam perjalanan hidupnya yang singkat, Yahoo ternyata berkali-kali membuat kesalahan fatal dalam bisnisnya. Berikut penjelasannya:
1. Terlalu Banyak Diversifikasi Produk
Yahoo menyediakan berbagai macam layanan untuk memenuhi semua kebutuhan internet penggunanya. Seperti Yahoo Shopping untuk berbelanja, atau Yahoo Finance untuk informasi keuangan.
Karena hal tersebut, manajemen Yahoo jadi tidak efisien karena fokus di berbagai layanan sekaligus. Banyak platform tersebut yang akhirnya gagal dan tutup.
2. Fitur Search Engine yang tidak berkembang
Yahoo adalah web portal yang homepage-nya berisi link-link ke berbagai website tertentu.
Tetapi dengan perkembangan internet yang pesat, web portal tidak mungkin mengakomodasi seluruh kebutuhan informasi yang semakin beragam.
Justru pesaingnya, Google malah sukses dengan fokus pada desain homepage yang simpel, disertai algoritma yang relevan dengan kebutuhan.
3. Keputusan investasi yang buruk
Tercatat pada 1998, Yahoo pernah menolak untuk membeli Google seharga 1 juta dolar AS. Ketika itu, Yahoo menyesal dan menawar Google seharga 3 juta dolar AS. Ketika Google ingin melepas di harga 5 miliar dolar AS, Yahoo justru menolaknya.
Pada 2008, Yahoo juga menolak tawaran diakuisisi Microsoft di harga 44,8 miliar dolar AS. Sementara pada 2011, Yahoo menerima tawaran ketika diakuisisi Verizon di harga 4, miliar dolar AS.
4. Terlalu Sering mengganti pemimpin
Sepanjang 2007-2012, tercata Yahoo telah mengganti pemimpin atau CEO-nya sebanyak lima kali.
Disinyalir karena hal tersebut, membuat arah perusahaan menjadi berubah-ubah karena terlalu sering mengganti kebijakan.
5. Menelantarkan website-website potensial
Dalam perjalanannya, Yahoo terus mengakuisisi berbagai jenis website, tetapi tidak memanfaatkan potensi mereka.
Banyak website tersebut malah berakhir ditutup, karena gagal dikembangkan dan dimanfaatkan.
Seperti flickr yang berpotensi jadi media sosial, tetapi hanya diperlakukan sebagai database foto. Akhirnya kalah pamor dengan Facebook.
Dari poin-poin tadi kita bisa belajar, tidak selamanya perusahaan besar bisa bertahan terus menerus. Mereka bisa gagal karena terlambat beradaptasi terhadap perubahan pasar, serta kompetisi.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |