Rabu, 30 April 2025 - 23:42 WIB
Ilustrasi jalan kaki.(Foto: Facebook Cewek Imut)
Artikel.news, Makassar - Nyeri punggung bawah adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami banyak orang di seluruh dunia.
Menurut data, sekitar 619 juta orang menderita nyeri punggung bawah, dan hampir 70 persen dari mereka yang sembuh dapat mengalami kambuh lagi dalam setahun.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (30/4/2025), penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal The Lancet menemukan bahwa berjalan kaki secara teratur dapat menjadi solusi sederhana dan murah untuk mencegah nyeri punggung bawah kambuh lagi.
Jalan Kaki sebagai Pencegahan Nyeri Punggung Bawah
Dalam studi ini, para peneliti meneliti apakah program jalan kaki yang terstruktur dapat membantu orang yang baru saja sembuh dari nyeri punggung bawah agar tidak mengalami kekambuhan.
Hasilnya, mereka yang rutin berjalan kaki memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami nyeri punggung kembali dalam satu tahun atau lebih. Bahkan, bagi mereka yang tetap mengalami kambuh, jalan kaki membantu memperpanjang jarak waktu antara episode nyeri mereka.
Mark Hancock, seorang peneliti dari Macquarie University di Sydney, Australia, mengatakan, “Sebagian besar penelitian tentang nyeri punggung berfokus pada pengobatan saat nyeri terjadi, bukan pada pencegahannya. Padahal, penting bagi kita untuk mulai berfokus pada pencegahan dan memberikan keterampilan kepada pasien agar mereka bisa mengelola nyeri mereka sendiri.”
Jalan kaki adalah bentuk olahraga aerobik ringan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan punggung.
Menurut Comron Saifi, seorang ahli bedah ortopedi di Houston Methodist Hospital, olahraga aerobik terbukti sangat efektif dalam membantu mengatasi nyeri punggung bawah.
Manfaat jalan kaki meliputi:
Meningkatkan aliran darah ke tulang belakang, yang membantu mempercepat proses penyembuhan dengan membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke area tersebut.
Memberikan tantangan ringan bagi tulang belakang, yang membantu memperkuat otot dan sendi di area punggung bawah.
Mencegah otot menjadi kaku, karena ketika seseorang mengalami nyeri punggung, mereka cenderung menghindari gerakan tertentu, yang justru bisa memperburuk kondisi mereka.
Meningkatkan kesehatan cakram tulang belakang, seperti yang terlihat pada penelitian yang menunjukkan bahwa pelari memiliki cakram yang lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak aktif berlari atau berjalan.
Menurut Hancock, “Semua jaringan dalam tubuh kita merespons beban. Mereka menjadi lebih kuat dan sehat saat diberi beban yang tepat. Jalan kaki memberikan beban yang ringan tapi efektif untuk memperkuat punggung.”
Studi Program Jalan Kaki yang Terstruktur
Dalam penelitian ini, sebanyak 701 orang yang baru saja sembuh dari nyeri punggung bawah diikutsertakan dalam program jalan kaki. Mereka dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama mendapatkan enam sesi dengan terapis fisik untuk menyusun program jalan kaki yang disesuaikan dengan kondisi mereka. Dalam enam bulan, mereka ditargetkan berjalan kaki selama 30 menit sehari, lima hari dalam seminggu.
Kelompok kedua tidak mendapatkan perlakuan khusus.
Terapi ini tidak hanya sekadar mengajarkan cara berjalan, tetapi juga membantu peserta menemukan cara untuk memasukkan jalan kaki ke dalam rutinitas harian mereka, seperti berjalan kaki ke tempat kerja atau menjadwalkannya pada waktu tertentu setiap hari.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang mengikuti program jalan kaki memiliki risiko 28 persen lebih rendah untuk mengalami nyeri punggung kembali dibandingkan mereka yang tidak mengikuti program tersebut.
Selain itu, bagi mereka yang tetap mengalami kekambuhan, rata-rata waktu antara episode nyeri adalah 208 hari, sedangkan mereka yang tidak berjalan kaki hanya 112 hari.
Penelitian ini semakin menegaskan bahwa gerakan dan aktivitas fisik memainkan peran besar dalam mencegah serta mengelola nyeri punggung bawah.
Seperti yang dikatakan Hancock, “Tubuh kita memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri, tetapi lingkungan penyembuhan yang terbaik adalah dengan bergerak.”
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |