Senin, 15 Januari 2024 - 12:35 WIB
Artikel.news, Parepare -- Komite SMAN 1 Kota Parepare menggelar rapat kerja (Raker) untuk memfinalisasi beberapa program kerja termasuk AD-ART komite sekolah.
Raker berlangsung di Hilal Point Cafe and Resto, Parepare, Ahad (14/1/2024), yang dihadiri Kepala UPT SMAN 1 Parepare, Muh Anzar Rahim, Ketua Komite SMAN 1 Dr Muh Nashir dan jajaran anggota komite di antaranya H Bakhtiar Syarifuddin (HBS), Dr Henny Setiawati, Nurjannah, Dr Andi Ridwan Makkulau, HM Nur Azis, Abbas Tuarita, Muh Zainal, Ita Minarti.
"AD-ART ini pertama kalinya ada, setelah beberapa periode komite sekolah belum pernah ada. Alhamdulillah, AD ART ini dibahas dan disetujui bersama pihak sekolah dan anggota komite. Selanjutnya AD ART ini akan disodor ke Dewan Pendidikan Provinsi dan Dewan Pendidikan Kota Parepare untuk ditelaah lebih lanjut," kata Ketua Komite SMAN 1 Parepare, Muh Nashir.
Nashir mengemukakan, Komite SMAN 1 periode 2023-2026 yang beranggotakan 15 orang ini perpaduan tiga unsur yakni perwakilan orang tua siswa, pakar, dan tokoh masyarakat. Kolaborasi tiga unsur ini diharapkan mendukung SMAN 1 menuju sekolah unggul sebagaimana visi ke depan. Karena visi Komite SMAN 1 adalah mewujudkan Sekolah Berakhlak Mulia, Unggul, Berwawasan Global dan Peduli Lingkungan.
"Jadi dalam Raker kita finalisasi program kerja dan indikator kinerja. Kita bahas satu per satu hasil pertemuan orang tua siswa dan komite sekolah pada bulan November dan Desember 2023. Karena kita sudah bentuk Persatuan Orang Tua Siswa atau POS kelas 10 sampai kelas 11," ungkap Nashir.
POS dibentuk dalam rangka sinergitas orang tua siswa dan komite sekolah. Karena itu, melalui POS, komite sekolah mendapatkan banyak masukan dari orang tua siswa. Dan dalam Raker dibahas tindak lanjutnya.
"Kami memberi masukan kepada pihak sekolah supaya keluhan-keluhan orang tua siswa itu diminamalisir. Agar siswa dapat belajar dengan tenang, aman dan nyaman. Apalagi SMAN 1 full day school jadi kenyamanan siswa yang utama," tegas Nashir.
Nashir juga mengapresiasi partisipasi orang tua siswa yang secara sukarela menyumbangkan AC, kipas angin, dan lainnya ke sekolah. Sumbangan itu sangat membantu karena sekolah memiliki keterbatasan anggaran.
Bahkan alumni angkatan 2000 SMAN 1 dan beberapa alumni lainnya sudah menyumbang untuk rehabilitasi lantai dua dan tegel musala sekolah. Itu nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Berikutnya diharapkan ada partisipasi lagi untuk merehab lantai satu dan toilet musala, agar siswa dapat beribadah dengan nyaman.
Nashir pun menegaskan, tidak boleh ada iuran komite sekolah atau pungutan dalam bentuk apapun bersifat wajib. Yang boleh adalah partisipasi sumbangan secara sukarela.
Juga dibahas tentang ekskul siswa agar tidak begitu berat. Batasi jam ekskul karena siswa pulang sekolah pukul 16.00, jangan terlalu malam tiba di rumahnya. Pembina dan guru diminta pantau ekskul siswa agar berjalan baik dan efektif.
Hal lain adalah sudah dibentuk tim pencegahan tindak kekerasan di sekolah. Melalui tim ini diharapkan tercipta sinergitas siswa dan guru dalam mencegah tindak kekerasan dan asusila di sekolah.
"Kami juga membahas tentang potensi siswa khususnya dalam bidang olahraga dan seni. Itu perlu disambut oleh induk cabang olahraga dan KONI, karena SMAN 1 siapkan atlet, pembinaan oleh cabang olahraga," harap Nashir yang merupakan mantan Plt Ketua KONI Parepare.
Dukungan lain kepada sekolah adalah hadirnya inkubator Iptek kerja sama dengan perguruan tinggi. Ini dinilai penting untuk elaborasi perkembangam teknologi ke depan.
"Intinya kami dari pengurus Komite SMAN 1 Parepare periode 2023-2026 mengharapkan adanya perubahan di SMAN 1 menjadi lebih baik terutama pelibatan partisipasi orang tua siswa, masyarakat, dan stakeholder lainnya," tandas Nashir, mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Parepare.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |