Rabu, 20 September 2023 - 21:26 WIB
Artikel.news, Makassar - Nasi goreng sering kali menjadi pilihan sebagai kudapan tengah malam di kala perut lapar.
Perlu diketahui bahwa mengonsumsi karbohidrat di malam hari terutama dalam porsi yang banyak dan tidak teratur kurang baik untuk kesehatan.
Hal ini disampaian praktisi kesehatan dr Tirta Mandira Hudhi. Melalui unggahan video dalam kanal YouTube miliknya, dr. Tirta menjelaskan terkait hal ini.
Dilansir dari Popmama.com, Selasa (19/9/2023), berikut rangkuman informasi seputar bahaya makan nasi goreng saat malam hari.
1. Memperberat kerja usus dan hati
Pola makan tidak sehat dan jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Doker Tirta menjelaskan, tingginya kadar lemak di perut justru akan memperberat kerja usus dan hati.
"Kalau fat lu terlalu banyak di perut itu juga bahaya karena memperberat kerja usus dan hati juga. Hati itu paling ribet," tutur dokter Tirta dalam unggahan.
Dokter sekaligus influencer ini juga menambahkan, mengonsumsi makan-makanan sembarangan termasuk dalam keadaan tidak matang berpotensi terkena cacing pita dan tambang.
Untuk itu, sangat disarankan mengonsumi makanan tidak hanya dilihat dari persoalan enaknya saja, tetapi berdampak baik pula untuk kesehatan
"Walaupun seenak apapun makanan lu, itu enaknya cuma sampai tenggorokan, tapi di sini (perut) yang rasanya gak enak," tambahnya.
2. Kandungan gula darah naik
Pada malam hari, usus memerlukan istirahat, sehingga sangat disayangkan jika mengonsumsi karbohidrat dan lemak seperti nasi goreng saat tengah malam.
"Lu makan di luar, lu tau gak minyak goreng itu sebenarnya sehat kalau digunakan sekali. Lu tau gak minyak goreng yang berkali-kali itu menghasilkan over kalori, coy!" tutur dokter Tirta.
Dokter Tirta juga menambahkan, karbohidat seperti nasi goreng yang masuk ke dalam lambung tidak akan diserap oleh usus. Sehingga, kandungan gula di dalam darah anak naik.
"Nasinya itu didiemin di dalem lambung lebih lama dan di dalem lambung diolah, di usus dibiarin gak diserap. Jadinya gula yang naik karena insulinnya jadi berkurang, akhirnya kandungan gula di dalam darah jadi naik," tegasnya.
"Itulah akibat makan karbo kompleks terlalu banyak pada waktu malam hari," tambah sang dokter.
3. Risiko terkena obesitas dan diabetes
Sudah menjadi rahasia umum jika tingginya lemak dan gula darah akan berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes. Sama halnya, saat mengonsumsi nasi goreng di malam hari.
"Karena aktivitas pencernaan saat malam hari itu titik minimal mereka juga butuh rehat," ujar dokter Tirta.
Sebagian besar proses pencernaan akan melambat selama malam hari karena aktivitas fisik dan asupan makanan biasanya berkurang saat tidur. Untuk itu, makan saat malam hari bisa menyebabkan obesitas ataupun diabetes.
"Lu laper, lu masukin karbo kompleks di mana karbo itu pengolahannya paling lama, akhirnya lama di usus, lama di lambung, lama di mana-mana, lama di usus dua belas jari, jadinya obes dan dan diabetes," tambahnya.
4. Pencernaan sistem paling rumit
Selanjutnya, dokter Tirta menegaskan bahwa pencernaan merupakan sistem yang paling rumit selain kardiovaskular. Di dalam usus terdapat bakteri baik, escherichia coli.
"Pencernaan itu sistem yang paling rumit selain kardiovaskular yang ada di tubuh kita dan orang tuh kadang manusia arogan mereka tuh makan asal kan yang penting enak," tegasnya.
"Di dalam usus itu bahkan saking polemiknya ada bakteri namanya escherichia coli, tugasnya menjaga keseimbangan di usus, sehingga bakteri-bakteri yang jahat itu bisa dilawan sama escherichia coli," tambahnya.
Dokter satu ini juga menjelaskan, bakteri escherichia coli juga bertugas untuk membusukkan makanan dalam usus yang dikeluarkan berupa feses. Itulah mengapa makanan yang kita konsumsi berbentuk feses saat dikeluarkan.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |