Jumat, 26 Mei 2023 - 17:28 WIB
Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Sekolah Islam Athirah menggelar talkshow pendidikan berjudul Revolusi Pembelajaran: Menggagas Inovasi dalam Media Pembelajaran.
Artikel.news, Makassar -- Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Sekolah Islam Athirah menggelar talkshow pendidikan berjudul Revolusi Pembelajaran: Menggagas Inovasi dalam Media Pembelajaran.
Talkshow berlangsung Kamis, (25/5/2023) di Ruang Multimedia Sekolah Islam Athirah, Makassar. Kegiatan menghadirkan narasumber Saharuddin SPd, Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah.
Narasumber lainnya adalah Hartoto SPd MPd, Dosen PGSD UNM sekaligus penggiat dan peneliti E-Learning serta Multimedia Pembelajaran.
Dr Nurhikmah H MSi, Ketua Program Studi Magister Teknologi Pendidikan UNM mengapresiasi kesediaan Sekolah Islam Athirah untuk melangsungkan kerja sama dalam bentuk talkshow akademik.
"Komitmen kami untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional salah satunya diwujudkan dalam bentuk diskusi terbuka yang mengkolaborasikan para akademisi dan praktisi. Harapan kami adalah calon magister kami punya wawasan nyata mengenai peluang dan kendala yang ada di lapangan," harap Nurhikmah.
Sementara Hartoto memaparkan bagaimana dunia pendidikan telah melewati berbagai kemajuan teknologi yang signifikan, mulai dari radio, televisi, komputer, hingga kecerdasan buatan.
"Terlepas dari semua inovasi tersebut, selalu ada hal-hal fundamental yang tetap konstan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, para pendidik harus tetap adaptif dalam mengadaptasi perubahan agar tidak tergerus oleh perubahan zaman," papar Hartoto dalam pembukaan diskusi.
Hartoto juga mengulas penggunaan istilah "media pembelajaran" dan tren penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran, khususnya pendidikan formal.
Menurut dia, terdapat kesalahan asumsi di masyarakat umum bahwa pembelajaran yang tidak menggunakan perangkat digital dan multimedia akan menghasilkan pembelajaran yang inferior.
Dia menuturkan menurut pengalaman dan teori, media belajar yang efektif adalah media yang sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik.
Sementara Saharuddin menekankan pentingnya memanfaatkan media yang ada di sekitar dan mudah diakses.
"Bahkan anak-anak dari taipan teknologi yang paling mutakhir sekalipun cenderung menyekolahkan anak-anaknya di sekolah alam. Ini karena mereka menyadari pentingnya menumbuhkan logika berpikir sebelum mengekspos anak-anak mereka kepada teknologi yang super canggih," ungkapnya.
Saharuddin membagikan salah satu prinsip yang diterapkan di Sekolah Islam Athirah, yang menerima peserta didik mulai dari usia di bawah 1 tahun hingga jenjang SMA, yaitu pengembangan logika berpikir sejak usia dini. Sebagai contoh, kurikulum yang diterapkan di Athirah lebih banyak menggunakan media belajar dan bermain dalam bentuk fisik hingga setidaknya jenjang kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Menurut riset mereka, pendekatan tersebut akan memberikan hasil yang lebih otentik dan keunggulan kognitif dalam jangka panjang.
Talkshow pendidikan ini juga dihadiri oleh Dr Farida Febriati, S.S., M.Si. dan Dr. Citra Rosalyn Anwar, S.Sos., M.Si. yang merupakan dosen Magister Teknologi Pendidikan UNM.
Menurut Dr. Citra, yang juga merupakan alumni Sekolah Islam Athirah, sekolah tersebut selalu menjadi pelopor teknologi pendidikan khususnya di Kota Makassar.
"Sebagai alumni, saya merasa bangga karena Athirah sangat konsisten dalam menjaga kualitas pendidikan mereka dari generasi ke generasi," katanya.
Dr Farida tidak luput menyampaikan terima kasihnya kepada panitia penyelenggara dan pihak Sekolah Islam Athirah.
"Kami sangat berterima kasih dan berharap kerja sama ini akan terus terjalin dari tahun ke tahun," tambahnya.
Talkshow pendidikan ini dihadiri oleh mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana UNM, sekaligus oleh umum melalui Zoom Meeting. Salah satu peserta online yang berdomisili di Papua mengapresiasi acara ini dan bahkan mengutarakan ketertarikannya untuk melanjutkan studi di Program Magister Teknologi Pendidikan UNM.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari tiga talkshow yang diadakan pada 20 Mei 2023 di Baruga Anging Mamiri dengan tema Pendidikan Karakter, dan pada 27 Mei 2023 dilakukan secara daring dengan tema Literasi Digital.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |