Jumat, 21 Oktober 2022 - 22:59 WIB
Drg. Callista Argentina Wulansari.(Istimewa)
Artikel.news, Makassar - Sikat gigi yang benar adalah salah satu cara mencegah gigi bermasalah. Seringkali seseorang asal melakukan teknik menyikat gigi, padahal cara yang dilakukan belum tentu benar.
Dokter gigi asal Jakarta, Callista Argentina Wulansari mengatakan, mayoritas pasien yang ia temui menunjukkan teknik menyikat gigi yang salah.
Biasanya gerakan yang dilakukan adalah posisi memutar. Padahal teknik ini hanya bisa dilakukan pada gigi susu saja.
"Ternyata cara menyikat gigi mereka itu gerakannya memutar, padahal itu gerakan sikat gigi untuk gigi susu," terangnya dilansir dari Tribunhealth.com, Jumat (21/10/2022).
Menurut Drg Callista, gerakan sikat gigi yang memutar ini bisa menyebabkan gusi pada rahang atas dan bawah menjadi naik.
Teknik sikat gigi yang benar adalah menggunakan bass methode.
Langkah awal, pisahkan terlebih dahulu rahang atas dan bawah. Lalu sikat pertama kali pada area sisi dalam pada rahang bawah. Posisikan gigi mengarah 45 derajat menghadap gusi.
"Jadi sisi dalam dan lehernya juga kena," imbuh Callista.
Lakukan teknik menyikat gigi ini secara perlahan dengan diawali 2 gigi disetiap gerakannya hingga belakang gigi.
Hingga akhirnya gerakkan ke arah depan dengan posisi mencukil. Jangan pernah mencoba menyikat gigi pada posisi ini dengan gerakan atas bawah.
Karena bisa memicu gusi turun ke bawah hingga memicu gigi sensitif. Selanjutnya sikat pada area permukaan kunyah hingga luar gigi dengan posisi yang sama, 45 derajat.
Disamping itu, jangan lupakan membersihkan area lidah dengan sikat gigi. Mengingat banyak kuman yang menempel pada permukaan lidah.
Waktu Menyikat Gigi
Dikenal dapat membersihkan area rongga mulut, karena itu aktivitas menyikat gigi perlu dilakukan secara rutin dan dilakukan secara tepat.
Callista menganjurkan melakukan aktivitas sikat gigi, minimal dua kali dalam sehari. Idealnya pada saat pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
"Paling penting itu sikat gigi sebelum tidur," sambung Callista.
Karena pada saat malam hari, plak atau sisa makanan di sela gigi tidak tinggal lebih lama.
Penyebab Gigi Sensitif
Gigi sensitif identik dengan rasa ngilu pada gigi. Kondisi ini bisa dicetuskan oleh berbagai macam faktor penyebab.
Berbagai faktor pencetus tersebut ialah:
1. Sikat Gigi Rusak
Penggunaan sikat gigi yang rusak bisa mencetuskan masalah pada gigi.
Kategori sikat gigi rusak yang dimaksud apabila bulu pada sikat sudah mulai mekar.
Hal ini bisa mencetuskan masalah gigi sensitif. Tak hanya gigi sensitif saja, penggunaan sikat gigi rusak juga bisa mengakibatkan penurunan pada gusi.
2. Salah menyikat gigi
Salah melakukan teknik dalam sikat gigi bisa berimbas gigi sensitif. Keadaan ini sering menjadi pencetus para usia dewasa muda mengalami gigi sensitif.
Kesalahan dalam teknik menyikat gigi ini bisa menyebabkan penurunan gusi. Sebagian dari akar gigi yang terbuka tersebut merupakan bagian yang sensitif.
3. Menggertakan gigi
Kebiasaan menggertakan gigi juga menjadi faktor pencetus lain dari adanya gigi sensitif.
Kebiasaan ini sering dilakukan oleh sejumlah orang saat tidur dan biasa disebut sebagai kondisi bruxism.
Usia Rentan Alami Gigi Sensitif
Callista mengatakan, gigi sensitif bisa terjadi pada siapa saja.
Terutama pada usia 30 tahun ke atas dan para lansia.
Lansia mudah terkena gigi sensitif lantaran dipengaruhi oleh penuaan yang mengakibatkan penurunan gusi secara alami.
Sementara pada dewasa muda, gigi sensitif dicetuskan oleh kebiasaan yang buruk. Yakni salah satunya cara menyikat gigi yang salah.
Di samping itu, kondisi gigi sensitif bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:
- Perubahan suhu dari panas ke dingin
- Gesekan pada saat menyikat gigi
- dan paparan asam dari minuman atau makanan.
Keluhan gigi sensitif ini berbeda dengan keluhan yang timbul akibat gigi berlubang.
Pada gigi sensitif, rasa sakit muncul secara spontan, singkat, dan tajam.
"Muncul secara tiba-tiba akibat adanya paparan tersebut," kata Callista.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |