Jumat, 23 Juli 2021 - 19:16 WIB
Ilustrasi ketindihan saat tidur
Artikel.news, Jakarta - Pernahkah Anda mengalami peristiwa saat terbangun dari tidur Anda tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali? Di Indonesia, fenomena ini biasa disebut sebagai ketindihan.
Sebagian masyarakat percaya, jika Anda mengalami tindihan, artinya tubuh sedang ditindih oleh jin. Benarkah begitu?
Dalam istilah medis, ketindihan disebut sebagai sleep paralysis, yaitu kondisi tubuh tidak mampu bergerak, yang terjadi tepat setelah tertidur atau bangun.
Dilansir dari Detik.com, Jumat (23/7/2021), fenomena tindihan bukanlah hal yang berbahaya. Peneliti menyimpulkan, dalam banyak kasus, tindihan atau sleep paralysis hanyalah tanda bahwa tubuh Anda tidak bergerak dengan lancar melalui tahapan tidur. Sleep paralysis juga jarang berkaitan dengan masalah kejiwaan seseorang.
Dikutip dari Sleepfoundation, orang yang mengalami tindihan sebenarnya tetap sadar. Namun mereka mengalami halusinasi yang mengganggu dan sensasi mati lemas.
Saat tubuh mengalami fenomena tindihan, Anda mungkin akan merasakan beberapa hal ini dalam beberapa menit.
Tindihan terjadi ketika tubuh dalam mode tidur tapi otak tetap aktif. Sebenarnya, tidak ada alasan yang pasti mengapa seseorang mengalami sleep paralysis atau tindihan.
Namun pola tidur yang terganggu, narkolepsi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, gangguan panik, dan riwayat keluarga yang pernah mengalami sleep paralysis sering dikaitkan menjadi penyebab fenomena tindihan.
Untuk menghindarinya, cobalah tidur secara teratur dengan durasi 6-8 jam sehari. Usahakan membuat jadwal tidur dengan waktu yang telah diatur setiap harinya. Jangan lupa juga melakukan olahraga secara teratur.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |