Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:04 WIB
William Sunito
Artikel.news, Makassar - Pengusaha muda asal Indonesia William Sunito masuk menjadi kandidat Forbes 30 under 30 kategori Business and Entrepreuner. William Sunito adalah CEO Toko Wahab yang merupakan marketplace pionir di bidang patiseri. Toko Wahab memiliki model bisnis business to business (B2B) yang menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bidang patiseri.
Dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (22/5/2021), William Sunito, pria berusia 28 tahun ini mengawali usahanya dari menerusakan usaha toko bahan kue orang tuanya. Toko tersebut sebenarnya sudah berdiri sejak 1957 dan kini ia menjadi pengelola sekaligus memperbarui segala sistem usaha Toko Wahab.
Awal terjun pada Toko Wahab dimulai saat ia pulang dari Amerika, William sebenarnya bercita-cita menjadi manajer investasi. Bahkan, kuliahnya adalah bidang finansial. Tapi ia menyadari bahwa dirinya harus meneruskan dan mengembangkan usaha keluarganya yang kini sudah di generasi ketiga.
Berbekal pengetahuannya di kuliahnya saat di Amerika, ia kemudian berinisiatif untuk membuat terobosan baru dalam bisnis e-commerce bahan-bahan kue. Awal mulainya bisnis yang dijalani oleh keluarganya selama puluhan tahun hanya menyasar target pasar perusahaan manufaktur dan franchise.
Setelah William melakukan berbagai riset, ia menyadari bahwa UMKM merupakan potensi besar sebagai target pasar. Maka dari itu ia juga mengubah sistem bisnis tersebut yang semula offline beralih ke online.
Pada tahun 2015, William melihat ekonomi berkembang di sisi digital e-commerce dan memantau pertumbuhannya lebih dari 100 persen per tahun sehingga hal tersebut lah yang dilihatnya sebagai peluang yang besar.
Ia kemudian membangun e-commerce dengan nama PT Global Digital Lestari yang menjadi marketplace tokowahab.com khusus untuk distribusi penjualan online. Selain itu, bungsu dari tiga bersaudara ini menerangkan bahwa bisnisnya bermanfaat untuk memajukan UMKM di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa saat itu ia melihat banyak sekali berbagai toko bahan kue yang hanya fokus ke eceran dan distributor yang fokus pada pemain besar atau pabrik. Tapi tidak ada yang fokus pada UMKM kecil tapi mau beli grosir sehingga para UMKM harus terpaksa membeli di toko eceran dengan harga 15-20 persen lebih mahal.
Maka dari itu ia meluncurkan Toko Wahab yang mana penjualan berbagai bahan kue berfokus pada UMKM sehingga para UMKM kini dapat membeli berbagai bahan kue secara ecer dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Toko Wahab juga transparan dengan harga. Semua harga transparan karena dicantumkan di website.
Tentu saja menjalankan Toko Wahab memiliki tantangan tersendiri William menuturkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah banyak kasus yang cukup menghambat dalam memasok berbagai produknya mulai dari corona virus hingga izin antara Eropa dan Indonesia.
Tetapi, ia terus pantang menyerah dan mengatakan bahwa bisnis harus Anti-Fragile, artinya bagaimana bisnis harus bisa beradaptasi dengan berbagai momen sehingga harus lebih proaktif dan reaktif.
Kedepannya, ia akan menargetkan hingga 100 ribu sampai 1 juta UMKM di bidang kuliner yang menjadi konsumen Toko Wahab. Ia juga memiliki misi untuk terus membantu perekonomian UMKM Indonesia tak hanya mensuplai produk tapi juga mensuplai secara edukasi agar menjadi satu perusahaan yang sustainable.
Ia memiliki goal bahwa bisnisnya harus memiliki social impact agar dapat memberikan manfaat untuk orang lain dalam hal ini adalaah para pelaku UMKM dan juga bisa memunculkan support untuk bisa terus tumbuh.
Masuk dalam jajaran Forbes 30 Under 30 membuat dirinya cukup bangga karena tak hanya membawa nama perusahaan tapi juga membawa harum nama Indonesia. Tak hanya itu, ia juga menjadi satu-satunya CEO e-commerce B2B dari Indonesia yang berfokus pada bakery dan pastry.
Forbes 30 under 30 merupakan daftar anak muda yang berusia di bawah 30 tahun baik dari kalangan pengusaha, pempimpin, maupun pekerja seni yang berhasil membuat sebuah terobosan. Proses kurasi dari daftar 30 under 30 pun cukup ketat dan dilakukan oleh juri yang berasal dari kalangan pengusaha hingga pemimpin bisnis.
Untuk daftar Forbes 30 under 30 Asia, mulanya terdapat 2.500 nominasi yang diajukan secara online. Nama-nama yang diajukan tersebut kemudian diseleksi oleh tim cek fakta dan riset Forbes. Dari hasil seleksi tersebut, ada 500 nama yang masuk dalam semi final, yang kemudian akan dilakukan penilaian oleh para juri yang terpilih dari kalangan industri tersebut.
Setelahnya, akan terpilih 300 nama yang saat ini sudah dirilis dalam Forbes 30 Under 30 Asia List. Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan para juri dalam proses seleksi meliputi nilai kepemimpinan, dampak, potensi suksi, serta perwujudan jiwa usaha yang sesuai dengan nilai-nilai Forbes.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |