Kamis, 18 September 2025 - 21:19 WIB
Pemerintah Kota Parepare memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah Tahun 2025 di Masjid Agung AGKH Abd Rahman Ambo Dalle, Parepare, Kamis (18/9/2025).
Artikel.news, Parepare -- Pemerintah Kota Parepare memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah Tahun 2025 di Masjid Agung AGKH Abd Rahman Ambo Dalle, Parepare, Kamis (18/9/2025).
Peringatan Maulid terasa begitu sakral, khidmat dan sarat makna. Wali Kota Parepare Tasming Hamid hadir bersama Wakil Wali Kota Hermanto, jajaran Forkopimda, Kepala Kemenag Parepare, seluruh pejabat lingkup Pemkot Parepare, beserta para Camat, Lurah, dan guru se-Parepare.
Maulid semakin bermakna dengan uraian hikmah ceramah oleh Prof Dr Kiai Muhammad Agus MThI, Rektor Institut Agama Islam DDI Mangkoso Barru.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tasming Hamid mengingatkan bahwa hikmah Maulid tidak hanya sekadar mendengar ceramah, tapi bagaimana ceramah itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Maulid ini adalah momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah. Dengan begitu yakin dan percaya Parepare akan aman dan maju. Tidak ada saling gibah, saling menyalahkan, dan saling menjahati," ingat Tasming.
Mantan Pimpinan DPRD Parepare ini menyerukan refleksi Maulid khususnya bagi ASN adalah momentum berbenah diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Parepare.
"Saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun. Sehingga di momentum ini mari kita merefleksi diri bagaimana pemerintah hadir di tengah tengah masyarakat. Hindari flexing yang memperlihatkan kemewahan, bukan kinerja. Itu yang membuat masyarakat merasa jauh termarjinalkan dengan para pejabat," ungkap Tasming.
Tasming juga menyinggung soal pengaktifan kembali Siskamling sesuai instruksi Presiden. Dia menekankan, instruksi Presiden pasti yang terbaik. Pasti sudah dipikirkan secara matang. Dengan pengaktifan kembali Siskamling, Parepare yang tadinya sudah aman menjadi lebih aman lagi.
Sementara Prof Kiai Muhammad Agus dalam ceramahnya turut menyinggung soal krisis kepercayaan publik kepada pemerintah. Karena itu, Rasulullah diutus oleh Allah SWT untuk menjadi contoh dan teladan bagi semua umat manusia.
"Tidak mungkin kita paksakan masyarakat untuk seragam dalam satu warna. Bila kita tidak mampu sepakat dalam keseragaman paling tidak saling menghargai dalam keberagaman. Pelangi itu indah karena memiliki banyak warna yang berbeda namun rukun tidak pernah bertengkar," ulas Agus.
Dia mengemukakan, membangun kepercayaan publik itu mulai dari diri sendiri. Teori yang diajarkan oleh Rasulullah bahwa selama pemimpin memulai contoh keteladanan dari dirinya sendiri, maka itu akan baik untuk masyarakat.
"Jangan tunggu Pak Wali memulai. Tapi bantu Pak Wali lebih cepat memulai kebaikan," pesannya.
Agus melanjutkan ulasannya, bahwa siapapun memulai pelopor kebaikan maka dia akan dikenal sepanjang masa. Dia mencontohkan air mineral merek Aqua, karena menjadi pelopor di Indonesia, akhirnya seluruh produk air mineral identik disebut dengan merek Aqua. Sama halnya dengan obat nyamuk merek Baygon, karena menjadi pelopor akhirnya seluruh produk obat nyamuk kental dinamai Baygon.
"Yang hilang hari ini karena terkadang kita tidak berani untuk memulai kebaikan. Ketika pimpinan instansi tampil jadi orang pertama melakukan kebaikan maka kepercayaan publik itu akan muncul kembali," seru Agus.
Agus pun mengingatkan, bahwa membangun kepercayaan publik bukan ungkapan semata. Ada tiga hal harus diwujudkan dalam membangun kepercayaan publik. Satukan ketiga hal itu. Tiga hal dimaksud adalah, satukan suara hati, suara mulut dengan sikap dan perbuatan.
"Kesesuaian tiga hal diajarkan oleh Rasulullah adalah suara mulut, sikap dan perbuatan, nanti sesuai jika berdasarkan suara hati. Jadi wujudkan kepercayaan publik dengan selaraskan tiga hal, suara mulut, sikap dan perbuatan dengan suara hati," tegas Agus yang sempat mengisahkan tentang AGKH Ambo Dalle yang berpesan bahwa belajar ilmu penting tapi jauh lebih penting belajar adab dan akhlak. Karena Nabi Muhammad diutus bukan sekadar mengajarkan ilmu tapi juga mengajarkan adab dan akhlak.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |