Selasa, 28 Juni 2022 - 22:34 WIB
Artikel.news, Makassar -- Salah satu pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Bakri Luke kini berikrar setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keinginannya untuk menyatakan ikrar setia itu setelah berdialog dengan Pemerintah Kota Makassar, TNI, dan Polri. Bakri menyatakan kesediannya kembali ke NKRI dan tidak lagi tunduk pada ajaran Khilafatul Muslimin.
"Saya Bakri, kepengurusan di Rapokalling menyatakan bubar dari Khilafatul Muslimin dan kembali ke pangkuan NKRI. NKRI harga mati," ucap Bakri di Kantor Camat Tallo, Selasa (28/6/2022).
Bakri mengucapkan ikrar ini bersama adiknya, Arifin. Dia mengucapkan ikrar tersebut di kantor Camat Tallo pukul 11.40 Wita pagi tadi, disaksikan sejumlah tokoh masyarakat dan aparat TNI-Polri.
Selain berikrar kembali ke NKRI, Bakri juga mengaku menolak dirinya disebut teroris. Sehingga dirinya pun menegaskan aksi bom bunuh diri adalah langkah yang tidak tepat dan berbeda dari pemahaman dengan pemikirannya.
"Terus terang saya katakan menolak yang namanya teroris. Bom bunuh diri, orang yang pertama saya tolak tidak setuju," ujarnya.
Bakri juga merasa dirinya difitnah karena disebut sebagai teroris. Menurutnya, ia semata-mata hanya untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa.
"Jadi kalau dikatakan kami teroris, maka fitnah itu tidak benar. Kami hanya mau ibadah ke Allah. Selamat di dunia dan akhirat," tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tallo, Kompol Badollahi mengatakan, berdasarkan keterangan Bakri, Khilafatul Muslimin di Makassar sudah membubarkan diri.
Menurut Komisaris Polisi ini, bahwa kelompok yang kerap melakukan aktivittas pengajian dan ceramah dengan mengumpulkan jamaah Khilafatul Muslimin itu sudah ditiadakan dan kantornya pun telah bubar.
"Sampai saat ini sudah bubar kelompok Khilafatul Muslimin di Makassar. Dulu ada kantornya di Rappokalling. Tapi, sudah menurunkan pamfletnya dan sudah membubarkan. Mereka membubarkan diri beberapa waktu lalu," ucapnya.
Sebelumnya telah ditegaskan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahwa ide khilafah yang diusung oleh kelompok Khilafatul Muslimin telah menyimpang dari sistem bernegara yang telah disepakati di Indonesia.
Dia menyebut bahwa kelompok yang mengusung khilafah di Indonesia menyalahi kesepakatan struktural yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa terdahulu, yakni membentuk negara berdasarkan Republik dan NKRI.
"Bahwa negara kita itu negara Republik dan NKRI itu sudah final," ungkap Ma'ruf belum lama ini.
Adapun kepolisian telah menangkap sejumlah anggota Khilafatul Muslimin di pelbagai daerah belakangan ini.
Dalam pengembangan kasus, polisi menemukan sekolah terafiliasi Khilafatul Muslimin. Sekolah-sekolah itu, klaim polisi, mengajarkan bahwa ideologi khilafah bisa menggantikan Pancasila.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |