Sabtu, 20 Desember 2025 - 20:14 WIB
Ilustrasi tidak membawa beban pikiran ke tempat tidur.(Foto: Facebook Hate Dadass)

Artikel.news, Makassar - Ada sebagian orang yang kelihatan seperti menolak tua. Sudah berusia 40-an tahun tapi wajahnya masih seperti 30 tahun. kulitnya terlihat segar, matanya bercahaya, dan energinya seolah tak pernah habis.
Fenomena ini sering membuat orang bertanya-tanya, apakah rahasia mereka ada pada skincare mahal, pola makan ketat, atau gen yang luar biasa.
Psikologi modern menemukan bahwa kebiasaan mental dan emosional sebelum tidur memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana seseorang “menua”.
Pikiran yang tenang, hati yang damai, dan tidur yang berkualitas mampu memperlambat tanda-tanda penuaan alami—bahkan membuat seseorang terlihat bertahun-tahun lebih muda.
Dikutip dari Jawapos.com, Sabtu (20/12/2025), yang melansir Geediting, menurut kacamata psikologi dan ilmu perilaku, ada tujuh hal yang tidak pernah dilakukan sebelum tidur oleh orang-orang yang tampak awet muda.
1. Mereka Tidak Membawa Beban Pikiran ke Tempat Tidur
Orang yang terlihat muda cenderung tahu kapan harus “mematikan” pikirannya. Mereka tidak membawa masalah pekerjaan, drama sosial, atau kecemasan masa depan ke ranjang.
Menurut Journal of Behavioral Sleep Medicine, stres kronis sebelum tidur bisa meningkatkan kadar kortisol—hormon stres yang mempercepat penuaan sel kulit dan menurunkan elastisitas.
Sebaliknya, mereka membiasakan diri untuk menenangkan pikiran, entah dengan menulis jurnal, meditasi singkat, atau sekadar menarik napas dalam dan melepaskannya perlahan.
2. Mereka Tidak Tidur Setelah Scrolling Media Sosial
Kebiasaan menatap layar sebelum tidur bukan hanya mengganggu jam biologis, tapi juga berdampak pada kesehatan mental.
Psikologi menyebut fenomena ini sebagai sleep procrastination—menunda tidur karena keasyikan dengan konten digital.
Cahaya biru dari layar menekan produksi melatonin, hormon yang membantu tidur, sementara informasi berlebihan membuat otak terlalu aktif.
Mereka yang terlihat awet muda tahu pentingnya detoks digital di malam hari. Setidaknya 30 menit sebelum tidur, mereka menutup ponsel dan membiarkan otaknya benar-benar beristirahat.
3. Mereka Tidak Tidur dengan Hati Penuh Amarah
Kemarahan yang dibawa ke tempat tidur adalah racun halus bagi tubuh. Dalam psikologi, emosi negatif yang ditekan dapat memicu psychosomatic stress—tekanan mental yang berdampak langsung pada kesehatan fisik.
Tidur dengan rasa marah membuat detak jantung tetap tinggi, mengacaukan siklus tidur, dan mempercepat proses inflamasi yang berhubungan dengan penuaan dini.
Orang yang tampak muda tahu cara “melepaskan”.
Mereka memilih memaafkan, berdoa, atau menulis perasaan negatifnya sebelum menutup mata.
4. Mereka Tidak Makan atau Ngemil Berlebihan Sebelum Tidur
Kebiasaan ini tampak sepele, tapi efeknya signifikan. Sistem pencernaan yang dipaksa bekerja di malam hari mengganggu metabolisme dan kualitas tidur.
Psikolog kesehatan menyebut bahwa tidur dengan perut penuh membuat tubuh gagal melakukan proses repair alami—termasuk regenerasi kulit.
Mereka yang awet muda tahu pentingnya disiplin kecil: makan malam lebih awal, minum air putih secukupnya, dan tidak tergoda camilan larut malam.
5. Mereka Tidak Menyesali Diri atau Mengkritik Diri Sendiri
Sebelum tidur, sebagian orang tanpa sadar memutar ulang kesalahan hari itu, merasa gagal, atau mengulang kalimat negatif terhadap diri sendiri.
Padahal, pikiran bawah sadar yang kita bawa ke alam tidur sangat berpengaruh pada keseimbangan emosional.
Orang yang tampak muda lebih memilih self-compassion. Mereka mungkin berkata pada diri sendiri: “Aku sudah melakukan yang terbaik hari ini.”
Rasa damai ini menurunkan ketegangan otot, menstabilkan hormon, dan membuat tidur lebih nyenyak—semuanya berkontribusi pada penampilan yang segar keesokan harinya.
6. Mereka Tidak Mengabaikan Rutinitas Relaksasi
Bagi mereka, tidur bukan sekadar waktu istirahat, tapi ritual penyembuhan.
Psikologi menyebut kebiasaan ini sebagai sleep hygiene: rutinitas kecil yang memberi sinyal kepada otak bahwa waktu tidur sudah tiba.
Mandi air hangat, membaca buku ringan, memutar musik lembut, atau mengoleskan aromaterapi—semuanya membantu menurunkan stres fisiologis.
Hasilnya, tubuh lebih mudah masuk ke fase tidur dalam, di mana hormon pertumbuhan dan proses peremajaan kulit bekerja optimal.
7. Mereka Tidak Tidur Tanpa Rasa Syukur
Ini mungkin terdengar sederhana, tapi efeknya luar biasa. Menutup hari dengan rasa syukur membuat pikiran lebih ringan dan emosi lebih stabil.
Menurut penelitian psikologi positif dari University of California, kebiasaan bersyukur sebelum tidur menurunkan kadar stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Orang yang tampak muda tahu bahwa keindahan hidup tidak hanya datang dari apa yang dimiliki, tapi dari bagaimana mereka menghargai setiap hal kecil di hari itu.
| Laporan | : | Fadli |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |