Kamis, 14 Maret 2024 - 17:05 WIB
Artikel.news, Pasangkayu - Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa bersama Wakil Bupati Pasangkayu Herny Agus mendampingi Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fahkrullah dan rombongan menghadiri Musrenbang RKPD Kabupaten Pasangkayu Tahun 2025 di ruang rapat paripurna DPRD Pasangkayu, Rabu (13/3/2024).
Turut hadir Sekda Pasangkayu, Dandim 1427/Pasangkayu, Polres Pasangkayu, Kemenag Pasangkayu, Kejari Pasangkayu, para Asisten, para Kepala OPD, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Pasangkayu menyampaikan bahwa selaku pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu pihaknya mengucapkan selamat datang kepada Pj Gubernur Sulbar beserta rombongan di Kabupaten Pasangkayu.
Menurut bupati, tujuan dilaksanakannya Musrenbang RKPD Kabupaten Pasangkayu tahun 2025 ini adalah untuk pencapaian arah pembangunan tahun 2025. Kemudian Penyusunan RKPD Kabupaten Pasangkayu Tahun 2025 adalah untuk mewujudkan sinergi antara perencanaan penganggaran pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah.
Dokumen RKPD ini akan menjadi dasar rencana kerja perangkat daerah, Kebijakan umum APBD KUA Serta Fasilitas dan plafon anggaran PPA tahun 2025.
"Untuk itu diharapkan kepada Bapak dan Ibu yang hadir diacara ini agar bisa memberikan masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan RKPD Kabupaten Pasangkayu Tahun 2025," ujar Yaumil.
Sementara Prof Zudan menyampaikan bahwa pada kesempatan yang berbahagia ini pihaknya menginginkan pemerintah provinsi dengan Kabupaten sinergi dan kolaborasinya semakin kuat.
"Jadi pekerjaan-pekerjaan provinsi dan pekerjaan-pekerjaan kabupaten=kota atau 6 Kabupaten untuk saling mendukung dan menguatkan. Kemudian RKPD Kabupaten dan RKPD di Provinsi itu harus saling berkaitan, saling menunjang. Maka APBD kalau perencanaannya sudah saling berkaitan APBD nya harus saling berkaitan," katanya.
Kemudian saat ini, tambah Zudan, anak-anak Sulbar yang bisa masuk ke perguruan tinggi negeri 3 tahun terakhir berkisar 9=11%. Artinya dari 100 anak, hanya 9 sampai 11 yang bisa masuk PTS.
"Ini yang harus kita tingkatkan. Kalau bisa sampai 30% atau 40% seperti provinsi-provinsi yang lain. Ini bagus sekali tapi cara meningkatkannya tidak bisa langsung hanya dari pendidikan SMA, harus dari SMP atau dari SD. Maka kita harus bersama-sama, provinsi dan kabupaten menjadikan masyarakat se-Sulbar ini menjadi masyarakat pembelajar," kata Zudan.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |