Jumat, 07 Juli 2023 - 21:56 WIB
Artikel.news, Polman -- Polisi meringkus seorang mahasiswi berinisial MM di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Mahasiswi jurusan keperawatan itu diamankan polisi lantaran tega membunuh bayinya yang baru dilahirkan dan membuang jasadnya di tempat sampah.
Informasi yang diperoleh, mahasiswi 21 tahun itu membunuh bayinya dengan cara dicekik dan dibekap pakai kain lalu dibuang ke tempat sampah.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Polman Ipda Mulyono mengatakan, bayi malang itu dibunuh oleh pelaku karena panik setelah melahirkan. Pelaku tidak menduga kalau dia akan melahirkan.
"Pelaku MM ini panik pas anak itu lahir. Dia tidak menyangka kalau akan melahirkan anaknya," kata Mulyono, kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).
Mulyono menjelaskan, bayi malang itu dilahirkan pelaku di dalam toilet pada Selasa (13/6) lalu. Kemudian, pelaku yang sudah melahirkan lantas panik dan langsung membunuh bayinya.
Pelaku MM disebut membunuh bayi yang baru dilahirkannya itu dengan cara dicekik lalu dibekap pakai kain hitam agar berhenti menangis.
"Jadi dia lahirkan anak itu di toilet. Kemudian pelaku pun langsung mencekik leher si anak agar berhenti menangis. Setelah dicekik, pelaku bekap muka bayi pakai kain hitam agar tidak bersuara lagi. Dia mengaku panik saat melahirkan bayinya," ungkap Mulyono
Setelah dicekik dan dibekap pakai kain, bayi malang itu kemudian ditaroh di bawah kolom tempat tidur.
Keesokan harinya bayi tersebut meninggal dunia karena tidak bernafas dibekap kain. Pelaku lantas memastikan kondisi bayinya dan benar sudah tak bernyawa. Dia pun bergegas membungkus jasad bayi itu menggunakan kantong plastik lalu membuangnya.
"Pelaku memastikan anaknya meninggal sebelum dia buang. Mayat bayi ini dibungkus kantongan baru dibuang untuk menghindari kecurigaan," kata Mulyono.
Setelah sebulan lamanya, kasus itu pun terungkap. Tepatnya pada Kamis (6/7/2023) warga menemukan jasad bayi tersebut di tempat sampah.
Kondisi bayi yang berjenis kelamin laki-laki itu sudah sangat mengenaskan. Jasadnya sudah membusuk dipenuhi belatung. Kemudian satu kaki dari jasad bayi malang itu juga sudah hilang.
"Kondisi bayi saat ditemukan sudah sangat mengenaskan. Karena sudah hampir sebulan. Salah satu kakinya sudah hilang, kalau yang lain masih utuh namun sudah dikerubuti belatung. Jenis kelamin laki-laki, kelahiran normal usia sembilan bulan dalam kandungan," ucap Mulyono.
Mulyono mengungkap jika pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan setelah adanya penemuan jasad bayi malang tersebut.
Hasilnya, petugas kepolisian pun berhasil menemukan petunjuk bahwa bayi tersebut ternyata milik seorang mahasiswi yang tak jauh tinggal dari tempat ditemukannya bayi itu.
"Jadi kita coba menelusuri dan penyelidikan mengarah ke pelaku MM yang merupakan seorang mahasiswi tinggal sekitar TKP," ungkapnya
Mulyono menyebut jika penyelidikan itu mengarah ke pelaku MM karena diperkuat adanya keterangan saksi yang berada di sekitar kediaman pelaku.
Keterangan saksi itu menyebut jika dia sempat mendengar suara tangisan bayi. Kemudian keesokan harinya suara bayi itu sudah tidak ada lagi.
Dari keterangan itu, Mulyono pun mengaku jika pihaknya langsung menahan MM dan melakukan pemeriksaan.
Kepada polisi, MM akhirnya mengaku jika bayi yang ditemukan itu merupakan anaknya yang baru dilahirkan dibunuh lalu dia buang.
Selain itu, pelaku MM juga mengaku jika bayi yang dilahirkan dan dibunuh itu merupakan hasil hubungan gelap dengan sang pacar.
"Kita peroleh keterangan saksi yang sempat mendengar suara tangisan bayi lalu kita sinkronkan keterangan medis juga. Kalau ternyata pelaku sempat ke puskesmas Wonomulyo berobat karena mengalami pendarahan," ungkap Mulyono.
"Dari hasil pemeriksaan juga, pelaku ini mengaku jika bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap sama pacarnya," imbuhnya
Hingga kini, pelaku MM pun ditahan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku terancam dikenakan pasal 341 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |