Kamis, 08 Desember 2022 - 10:54 WIB
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyediaan Peta Potensi dan Peluang Usaha Provinsi di Mamuju, pada Kamis (8/12/2022).
Artikel.news, Mamuju - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyediaan Peta Potensi dan Peluang Usaha Provinsi di Mamuju, pada Kamis (8/12/2022).
Kegiatan ini menghadirkan pihak Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, Bappeda Sulbar, Kadin Sulbar, dan Hipmi Sulbar. Juga para UMKM se-Sulbar dihadirkan menjadikan peserta pada kegiatan ini.
Kepala DPMPTSP Sulbar Rahmat Sanusi mengatakan, dalam rangka meningkatkan penanaman modal sebagai lokomotif
perekonomian daerah, DPMPTSP Sulbar terus berupaya mendorong dan memacu masuknya investasi ke daerah. Pemerintah
merupakan fasilitator dan dinamisator bagi berkembangnya investasi sebagaimana diamanahkan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
"Sebagai respon positif dari dikeluarkannya UU tersebut, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sudah melakukan berbagai upaya dalam menciptakan iklim investasi yang lebih baik melalui kebijakankebijakan serta program-program yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang," kata Rahmat.
Salah satu wujud nyata kegiatan investasi di tengah pandemi, berada pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Maka dianggap perlu untuk dilakukan pemetaan yang akan menjadi salah satu indikator penyusunan peta potensi investasi.
Kegiatan Investasi adalah merupakan salah satu ujung tombak dalam menggerakkan roda perekonomian, maka pentingnya pemetaan potensi peluang usaha yang komprehensif sebagai dukungan penyusunan kajian FS (feasibility study) yang nantinya akan menjadi IPRO (Investment Project Ready to Offer) sehingga menarik minat para
investor untuk menanamkan modalnya.
Dari data Online Single Submission (oss) per 7 Desember 2022, terlihat bahwa di Sulawesi Barat terdapat 12.618 pelaku usaha yang telah memiliki Nomor Induk berusaha (NIB) dimana sebesar 12.525 (99,26%) adalah Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 93 (0,74%) berskala Non UMK.
Dengan sebaran data di provinsi Sulawesi Barat berdasarkan skalanya antara lain :
- Kabupaten Mamuju terdapat 8.595 Pelaku Usaha, dimana 88.39% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
- Kabupaten Majene terdapat 5.003 Pelaku Usaha, dimana 91,3% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
- Kabupaten Polman terdapat 4.597 Pelaku Usaha, dimana 96,67% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
- Kabupaten Mamuju Tengah terdapat 1.650 Pelaku Usaha, dimana 95,03% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
- Kabupaten Pasangkayu terdapat 1.452 Pelaku Usaha, dimana 95.45% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
- Kabupaten Mamasa terdapat 1.320 Pelaku Usaha, dimana 90,23% diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah
"Pelaku usaha yang ada di Sulawesi Barat ini akan menjadi kekuatan yang potensial dalam rangka mendukung meningkatnya perekonomian serta menjadi faktor pendukung dalam rangka meningkatkan realisasi investasi di Sulawesi Barat. Dimana kita ketahui bersama bahwa peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi
bukan hanya di Sulawesi Barat tetapi di Indonesia secara umum," jelas Rahmat.
Berdasarkan data dari kementerian Koperasi dan UKM per 1 Oktober 2022, secara nasional UMKM di Indonesia mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
"Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5% dan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,9% untuk itu penting bagi kita semua untuk segera menguatkan eksistensi UMKM sesuai kewenangan kita antara lain melalui fasilitasi permalahan serta fasilitasi pemberian insentif dan kemudahan berusaha berbasis data yang valid
dan terkini," ungkap Rahmat.
Selain potensi UMKM, Sulawesi Barat juga memiliki potensi dan peluang usaha investasi yang sangat potensial untuk dipromosikan ke calon investor. Provinsi Sulbar memiliki sejuta potensi dan peluang baik dari sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, industri hingga sektor energi sumber daya mineral.
"Nah semua potensi ini perlu dipetakan, divalidasi serta disajikan dengan data dukung yang lebih detail, reliable (terpercaya), akurat, actual serta dilengkapi dengan strategi pengembangan potensi berbasis sumber daya lokal agar dapat memberikan data yang berkualitas serta clean dan clear bagi calon investor," ujarnya.
Rahmat pun berharap melalui momentum kegiatan ini para peserta dapat berperan aktif sehingga dapat menghasilkan rumusan peta potensi dan pemetaan peluang usaha yang akan menjadi peluang investasi, sehingga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |