Rabu, 22 September 2021 - 11:44 WIB
Artikel.news, Mamuju - Gubernur Sulbar periode 2006-2016 Anwar Adnan Saleh (AAS) mengadakan acara coffee morning dan syukuran atas hari jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-17 pada hari Rabu (22/9/2021) di Kafe Kulo, Mamuju.
Pada coffee morning yang dihadiri puluhan awak media ini, AAS mengajak Wakil Gubernur Sulbar periode 2011-2016 Aladin S Mengga menemaninya berbincang santai dan bernostalgia mengenang proses perjuangan pembentukan Sulbar hingga memimpin pemerintahan di Sulbar selama 10 tahun atau dua periode.
"Alhamdulillah kini Sulawesi Barat sudah berusia 17 tahun. Kita sudah sama-sama melewatinya mulai dari masa-masa perjuangan yang panjang dan melelahkan hingga memimpin provinsi ini selama 10 tahun. Alhamdulillah selama memimpin pemerintahan tidak ada rintangan dan hambatan berarti yang kami temui. Infrastruktur terbangun seperti jalan, jembatan, perkantoran, hingga infrastruktur pemerintahan," ujar AAS.
Ketua DPW Partai Nasdem Sulbar ini menambahkan, Sulbar terbentuk melalui proses politik yang panjang, bukan pemberian atau hadiah dari pemerintah pusat. Para pejuang pembentukan Sulbar berjuang tanpa kenal menyerah mengeluarkan semua kemampuan yang dimiliki. Perjuangan pembentukan Sulbar sudah berlangsung selama puluhan tahun, dan puncaknya pada 22 September 2004 saat DPR RI mengetuk palu mengesahkan secara resmi Sulbar menjadi provinsi ke-33 di Indonesia.
Memasuki usia 17 tahun, menurut Anwar, tentu harus ada penilaian atau evaluasi mengenai pergerakan provinsi ini. Yang mengevaluasi tentu harus semua orang, bukan hanya kalangan tertentu saja agar evaluasi itu obyektif sesuai fakta dan kenyataan yang ada.
"Evaluasi di usia 17 tahun Sulbar ini bukan hanya saya saja, tapi semua orang berhak menilai. Silakan semua menilai bagaimana laju pergerakan provinsi ini hingga usia 17 tahun. Perubahannya bagaimana, apakah mengalami kemajuan atau peningkatan, apakah stagnan jalan di tempat, atau malah mengalami kemunduran. Saya rasa semua orang bisa menilai," jelas AAS.
Yang jelas, kata AAS, semua orang pasti menginginkan daerahnya untuk maju dan masyarakatnya sejahtera. Kemajuan suatu daerah tolak ukurnya banyak, tidak bisa dinilai dari satu sisi saja.
Satu poin yang ditekankan oleh mantan Ketua Partai Golkar Sulbar ini adalah jika ingin berbuat untuk memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat maka harus melalui jalur politik praktis. Dengan jalur ini maka seseorang bisa menjadi pemimpin daerah yang bisa membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat.
"Saya pernah jadi pengusaha. Bisa bantu orang tapi sifatnya terbatas. Tapi jika kita melalui politik praktis, maka kita bisa membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Melalui undang-undang di tingkat pusat dan peraturan daerah di tingkat daerah maka kita bisa mendorong kemajuan daerah, mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat," ungkap AAS.
Pada acara ini, AAS juga sempat mengenang masa-masa kecilnya yang hidup serba terbatas di desa terpencil di Mamasa. Jauh dari teknologi dan sumber informasi seperti media massa. Makanya sekarang dia ingin daerahnya maju dan berkembang dari segala aspek, tidak tertinggal dari daerah lain.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |