Rabu, 12 Mei 2021 - 12:36 WIB
Wakil Ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah
Artikel.news, Mamuju - Perayaan hari raya Idul Fitri yang akan berlangsung besok 1 Syawal 1442 H atau 13 Mei 2021 M, merupakan hari kegembiraan terutama bagi umat Islam.
Bagi Wakil Ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah, perayaan hari raya ini adalah bentuk penghidmatan semua umat Muslim setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya.
"Makna merayakan Idul Fitri adalah merefleksikan sebuah kemenangan atas perjuangan dalam bulan puasa untuk menahan hawa nafsu. Dan seperti hari raya sebelumnya, adalah selalu diikuti makna yang dideklamasikan oleh teks-teksnya. Seperti mengekspresikannya dengan ucapan; mari kembali kepada kemenangan, kembali kepada keadaan fitrah dan seterusnya. Kemudian ucapan-ucapan ini banyak dipublikasikan melalui media dan sebagainya," kata Usman Suhuriah, Rabu (12/5/2021).
Menurut Wakil Ketua Partai Golkar Sulbar ini, memaknai hari raya Idul Fitri sebagai hari kembali kepada kemenangan tentu maknanya tidak sebatas teks-teksnya. Tidak sebatas mengartikan sebagai kemenangan diri sendiri. Seperti kemenangan karena ibadah individu. Tetapi di luar teksnya adalah mengartikan kembali kepada kemenangan bersama. Ini seiring dengan kaidah agama bahwa relasi individu dengan Tuhannya ditentukan relasinya dengan kehidupan sosialnya.
Artinya, makna kembali kepada kemenanganan dalam arti lebih luas adalah tidak mengartikan kemenangan diri, kelompok atas kekalahan atau penderitaan yang lain. Maka penghayatan ini akan selalu melihat tanggungjawab pribadi atau lembaga terhadap kehidupan sosial. Apakah keterpurukan seperti bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan di masyarakat misalnya di daerah belum beranjak berubah. Dan sementara yang bertanggungjawab untuk mengubah keadaan itu justru jauh lebih maju, lebih sejahtera.
"Perhatian penuh dilandasi kejujuran, perhatian serius tentu menjadi area perjuangan untuk akhirnya mengatakan kita telah kembali kepada kemenangan. Sehingga, sejauh belum menampakan kejuangan, keseriusan untuk mengubah keadaan sosial ini maka sama berarti perayaan Idul Fitri hanya merupakan kegembiraan individu, hanya merupakan pengucapan-pengucapan yang berulang," jelasnya.
Usman menambahkan, mengambil hikmah perayaan Idul Fitri pada 1 Syawal tahun ini, tentu oleh banyak yang berharap bahwa keadaan kekalahan yang dialami daerah termasuk di Sulbar, seperti kemiskinan, anak-anak yang putus sekolah, para pasien yang kadang-kadang mengalami pelayanan yang tak manusiawi, degradasi terhadap tanggungjawab untuk memajukan dunia pendidikan di daerah. Termasuk dengan pandemi Covid-19 yang belum hilang di seluruh daerah hingga saat ini.
"Di daerah kita sepatutnya dimulai dengan membangun kesadaran untuk tidak hanya kembali keadaan fitrah, dengan menunjukan kepedulian kita kepada daerah serta kembali menyatukan kekuatan untuk menemukan kemenangan bersama. Bukan lagi hanya dengan kepentingan diri, kelompok, dan kepentingan lain yang dikamuflase hingga seolah sebagai kepentigan bersama padahal untuk kelompok dan diri sendiri," pesan Usman.
Menurutnya, pesan terhadap perayaan Idul Fitri ini adalah harapan sekaligus doa bersama agar makna yang dikandung di dalamnya seperti kembali ke kehidupan fitri, kembali kepada kemenangan termaknai untuk kembali ke kehidupan suci tanpa noda, tanpa pembodohan, keculasan, ketertindasan.
"Selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, mohon maaf lahir batin," tutup Usman.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |