Kamis, 14 Januari 2021 - 18:04 WIB
Artikel.news, Majene - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,9 terjadi di Kabupaten Majene, Sulbar, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 14.35 Wita. Getaran gempa tersebut terasa ke seluruh wilayah Sulbar hingga Sulsel.
DI ibu kota Sulbar, Mamuju, dilaporkan sejumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS (Rumah Sakit) Regional Sulbar, berhamburan keluar dari ruang perawatan hingga berkumpul di halaman rumah sakit.
“Betul, mereka langsung lari keluar dari gedung RS saat gempa tadi,” kata Anggota Satgas Penanganan Covid-19, dr. Muh. Ihwan, saat dikonfirmasi wartawan.
Muh. Ihwan mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 yang sempat keluar dari gedung RS Regional sudah kembali ke ruang isolasi masing-masing.
“Begitu juga di Rumah Sakit Mitra Manakarra. Semuanya panik tadi,” tambahnya.
Selain itu, sejumlah rumah warga disebutkan rusak. Bahkan terjadi tanah longsor akibat gempa tersebut.
Rumah warga yang rusak tersebut berada di dekat episenter gempa di Kecamatan Tubo Sendana, Majene.
Seperti di perbatasan Kabupaten Mamuju dan Majene yakni di Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat, Mamuju.
"Informasi dari beberapa kawan saya di daerah ada rumah rusak di daerah Tapalang Barat, dan beberapa juga di Mamuju," kata seorang warga Mamuju, Ade, dilansir dari detik.com.
Bahkan, rumah jabatan Ketua DPRD Sulbar di Mamuju juga dikabarkan terdampak gempa ini. "Garasi rumah jabatan Ketua DPRD Sulbar itu roboh," ujarnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo 5,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah barat laut Majene, pada kedalaman 10 km.
Melalui rilis, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Polewali, IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Mamuju, Majene IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG menunjukkan dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo maksimum M=4,9," ungkap Bambang.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |