Selasa, 11 November 2025 - 12:31 WIB
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menyampaikan ceramah umum kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2025 gelombang (batch) II yang terdiri atas 10 angkatan melalui konferensi virtual menggunakan platform Zoom Meeting.

Artikel.news, Makassar - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menyampaikan ceramah umum kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2025 gelombang (batch) II yang terdiri atas 10 angkatan melalui konferensi virtual menggunakan platform Zoom Meeting.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 900 peserta sebagai bagian dari orientasi pengembangan kompetensi bagi 6.728 PPPK formasi tahun 2021, 2022, 2023, dan 2024 di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam pengarahannya, Jufri pengangkatan sebagai ASN PPP, termasuk bagi mereka yang memiliki latar belakang sebelumnya sebagai honorer menjadi ruang pembuktian untuk menunjukkan performa dan kinerja. Ia menyampaikan bahwa PPPK kualitas kinerja akan diukur berdasarkan capaian nyata.
“Jadi, pada dasarnya masa orientasi ini, sebenarnya kesempatan untuk kita khususnya Badan Diklat untuk menanamkan nilai dasar seperti profesionalitas, dan melayani dengan ikhlas,” ucap Jufri Rahman, Senin (10/11/2025).
Orientasi PPPK telah diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi PPPK, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 289/K.I/PDP.07/2022 tentang Pedoman Orientasi bagi PPPK, serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.
Kegiatan ini memberikan pembekalan sistem pemerintahan, etika kedinasan, disiplin ASN, serta penguatan nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Jufri menegaskan bahwa masa orientasi menjadi fase adaptasi, terutama untuk menegaskan identitas PPPK sebagai bagian dari keluarga ASN Pemprov Sulsel sekaligus memahami arah pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa orientasi harus membuka kesadaran peserta terhadap visi Sulsel, yakni “Sulsel yang Maju dan Berkarakter.”
Tujuan orientasi juga mencakup pemahaman sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, pola organisasi, tata kerja, serta mendorong adaptasi pegawai dalam menginternalisasi tugas dan fungsi pada unit kerja masing-masing. Termasuk membangun komitmen, integritas, serta loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara.
Para peserta memberikan apresiasi atas motivasi yang disampaikan selama kegiatan berlangsung.
Yesrianti S.Pd dari SMKN 3 Luwu menyampaikan apresiasinya, "ceramah sangat bagus," ucapnya.
Lainnya, Khaerunnisa dari SMAN 2 Barru juga menambahkan, "Luar biasa pak, masyaallah, tambah semangat,".
Harmita S.Pd dari SMKN 7 Selayar menceritakan perjuangan pengabdiannya. Menjadi honorer sejak 2013, kemudian lulus PPPK pada 2023. Meski ditempatkan di wilayah pedesaan dengan fasilitas internet dan listrik terbatas, ia tetap bersyukur dapat menjalankan amanah sebagai ASN.
“Sangat bersyukur karena saat umur 35 tahun sudah pasrah apakah akan jadi PNS di umur yang telah lewat, di umur 37 tahun terangkat jadi PPPK. Walau jauh di tempatkan saya tetap bersyukur,” ucapnya.
Nurhayani S.Pd dari SMA Negeri 1 Selayar juga berbagi pengalaman pribadi. Ia mengisahkan bahwa dirinya sebelumnya merupakan tenaga honorer di SMAN 6 Sinjai, sebelum dinyatakan lulus PPPK dan ditempatkan di SMAN 1 Kepulauan Selayar.
“Alhamdulillah di tempat tugas mengajar, rekan-rekan saya welcome. Terutama Kepsek, beliau sangat mengerti apa yang saya rasakan,” sebutnya.
Ia melanjutkan, setelah seluruh kewajiban tugas harian selesai dan ingin pulang kampung untuk bertemu anak, suami, dan orang tua — pilihan itu tidaklah sesederhana yang orang bayangkan. “Jujur, saya pulang kampung itu cuma dua kali setahun. Kadang anak sakit saya tidak pulang, karena harus menjalankan tugas.”
Nurhayani harus benar-benar beradaptasi dengan lingkungan baru. Baginya, hidup adalah pilihan — dan inilah pilihan yang ia ambil: tetap mengabdi untuk bangsa dan negara, walaupun dipisahkan jarak dari keluarga inti.
“Alhamdulillah, bersyukur sekali juga memiliki pendamping yang legowo karena dari awal memang suami saya meridhoi dan sangat mendukung keputusan saya ini. Saya yakin dan percaya bahwa inilah takdir terindah, takdir terbaik yang diberikan Allah Subhana Wa Ta’ala untuk saya,” sebutnya.
“Insyaallah saya akan selalu sabar dan belajar ikhlas. Semoga bisa berkumpul kembali bersama keluarga tercinta di waktu yang telah Allah tetapkan,” pungkasnya.
Kisah-kisah ini menjadi gambaran konkret bahwa orientasi PPPK bukan sekadar formalitas administratif, tetapi ruang tumbuh pengalaman, pembentukan karakter, dan ketahanan pribadi bagi ASN.(*)
| Laporan | : | Aan |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |