Rabu, 17 September 2025 - 18:46 WIB
Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk mengawal integrasi program literasi ke dalam perencanaan pembangunan daerah.
Artikel.news, Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk mengawal integrasi program literasi ke dalam perencanaan pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, usai mendampingi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dalam Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digelar oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Rabu (17/9/2025).
Pertemuan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh 655 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari kepala dinas perpustakaan, Bappeda, hingga pemangku kepentingan literasi lainnya.
Dalam forum tersebut, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menjadi salah satu narasumber atas undangan langsung Perpusnas, menyusul apresiasi terhadap program Gerakan Sulbar Mandarras yang dinilai selaras dengan semangat literasi inklusif nasional.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menyebutkan bahwa Gerakan Sulbar Mandarras bukan sekadar program literasi, melainkan instrumen pembangunan sumber daya manusia.
“Gerakan Sulbar Mandarras bukan hanya program literasi, tetapi instrumen pembangunan SDM yang terukur. Ini sejalan dengan misi ketiga panca daya dalam RPJMD Sulbar 2025–2029 untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter,” ujarnya.
Ia menegaskan, Bapperida akan memastikan program tersebut masuk ke dalam dokumen perencanaan pembangunan, sehingga dampaknya dapat diukur dan berkelanjutan. Junda juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor.
“Pemerintah daerah, sekolah, perpustakaan, dan masyarakat harus bergerak bersama. Literasi inklusif adalah fondasi daya saing daerah,” tambahnya.
Sebagai informasi, Gerakan Sulbar Mandarras yang diluncurkan Gubernur Suhardi Duka mewajibkan siswa SMA/SMK membaca minimal 20 judul buku selama tiga tahun sebagai syarat kelulusan.
Untuk mendukung program ini, Bapperida Sulbar telah menyediakan pojok baca di ruang tamu lantai 1 kantor mereka, dilengkapi dengan koleksi buku bacaan yang dapat diakses oleh publik.
Dengan langkah tersebut, Bapperida menegaskan posisinya bukan hanya sebagai perencana pembangunan, tetapi juga sebagai penggerak literasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Sulawesi Barat.(Rls)
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |