Selasa, 16 September 2025 - 19:00 WIB
Pemerintah Kota Parepare menunjukkan keseriusannya untuk percepatan pembangunan kawasan pergudangan. Digadang-gadang kawasan pergudangan itu diberi nama Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (Kipas), dengan dukungan penuh atau kerja sama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Artikel.news, Parepare -- Pemerintah Kota Parepare menunjukkan keseriusannya untuk percepatan pembangunan kawasan pergudangan. Digadang-gadang kawasan pergudangan itu diberi nama Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (Kipas), dengan dukungan penuh atau kerja sama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Keseriusan ini terungkap dalam rapat virtual jajaran terkait Pemkot Parepare bersama tim tenaga ahli dari Universitas Hasanuddin (Unhas) di ruang rapat Sekretaris Daerah Kota Parepare, Selasa (16/9/2025).
Rapat dipimpin oleh Kepala Bappeda Zulkarnaen Nasrun, diikuti Kepala Dinas PUPR Budi Rusdi, Plt Kepala Dinas Perkimtan Noldy Yoseph Rengkuan, Kepala Dinas PMPTSP Hj St Rahmah Amir, Camat
Ujung Muh Yusuf Azis, Camat Soreang Awaluddin, Kabag Pemerintahan Munandar, Sekretaris Bappeda Dede Alamsyah Wakkang, Kabid Praswilek Bappeda Kadek Sroningsih, serta jajaran terkait lainnya.
Tenaga ahli Unhas Prof Dr Mursalim Nohong mengikuti rapat secara daring atau virtual.
Dalam rapat terungkap, PT KIMA menginginkan dilakukan perjanjian kerja sama (PKS) secara bertahap untuk merealisasikan Kipas. Tahap pertama adalah persiapan, dan ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman atau MoU.
Opsi yang bisa ditawarkan PT KIMA adalah pertama, Pemkot Parepare membentuk bidang pengelola, dan kedua, rencana ekspansi KIMA ke Kipas. Mewacana penamaan Kipas by KIMA. "Lebih bagus yang tidak membebani APBD," saran Prof Mursalim Nohong.
Kepala Bappeda Zulkarnaen meminta agar dipertegas bahwa KIMA yang akan mengembangkan potensi Kipas, dan bisa saling menguntungkan kedua belah pihak yakni Pemkot Parepare dan KIMA.
"Tindak lanjut rencana pembahasan PKS akan dishare ke Provinsi untuk mendapatkan masukan agar tidak ada yang dirugikan dari kedua belah pihak. Tim Pemkot akan konsultasi dengan KIMA untuk PKS terkait apa isinya. Sementara Dinas Perkimtan akan mendaftarkan lahan Kipas ke BPN," kata Zulkarnaen.
Zulkarnaen menekankan, poin-poin yang penting dibahas dalam PKS persiapan Kipas antara lain, struktur pengelolaan, pengakuan modal masing-masing yang dimiliki kedua belah pihak, serta kesiapan KIMA mengelola Kipas.
Plt Kadis Perkimtan Noldy Yoseph Rengkuan mengungkapkan, total lahan Kipas seluas 35,5 hektare di dua Kecamatan yakni Ujung dan Soreang, sudah dibayar pada 2004, tapi lambat disertifikasi. Jadi saat ini lahan yang sudah bersertifikat seluas 3,4 hektare.
"Kita persiapan pendaftaran sisa lahan belum bersertifikat. BPN siap membantu Pemkot untuk proses sertifikasi. Masalahnya ada lahan yang diklaim oleh masyarakat," ungkap Noldy.
Noldy menambahkan, saat ini sekitar 19 ha ditambah 4 ha lahan Kipas yang siap untuk disertifikasi. Dan lahan yang belum bisa diproses sertifikasi seluas 7 ha.
Sebelumnya, jajaran PT KIMA dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sudah mengunjungi Parepare, dan melihat langsung lokasi persiapan pengembangan Kipas pada Jumat (23/5/2025) lalu.
Wali Kota Parepare Tasming Hamid yang mendampingi rombongan saat itu mempresentasikan potensi dan kesiapan lahan Kipas.
Tasming Hamid menyebut bahwa semangat pembangunan Parepare telah dimulai sejak 1998 oleh para pendahulunya. Dia menegaskan, kini saatnya mewujudkan transformasi nyata melalui proyek strategis seperti Kipas.
“Semangat pembangunan ini sudah dimulai sejak 27 tahun lalu. Kini, saatnya kita mewujudkan Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (KIPAS) secara konkret. Ini adalah bukti keseriusan kami, yang diawali dengan kunjungan, penjajakan, hingga penandatanganan MoU. Kehadiran PT KIMA dan PT KBI hari ini adalah langkah lanjutan menuju realisasi itu,” tegas Tasming.
Dia mengemukakan, bahwa kolaborasi ini bukan sekadar wacana, melainkan bentuk implementasi nyata yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak ingin lahan yang selama 27 tahun menjadi lahan tidur ini terbuang sia-sia. Melalui KIPAS, kami ingin menghadirkan kawasan industri dan pergudangan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat, serta membuka lapangan kerja baru,” harap TSM, akronimnya.
Kunjungan ke lokasi persiapan Kipas saat itu dihadiri jajaran penting dari PT KIMA, yakni Komisaris Sugianto Wahid, Direktur Operasi Alif Usman, Kepala Divisi Pengembangan Misbahuddin, Kepala Divisi BO Fathul, serta Kepala Divisi Pemasaran Suryadi.
Sementara dari PT KBI hadir Ketua Tim Bidang Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti, Diah Sandita Arisanti, serta Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bappebti, Indra Setiawan. Turut hadir Komisaris Independen KBI Egy Massadiah, Direktur Pengembangan Bisnis Saidu Solihin, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Gatot Eko Nugrahanto, Kepala Divisi KPBI Bagus Triajie N, Staf Divisi Operasional Prasetyo Susanto, dan Staf Dewan Komisaris Hidayat Syamsu.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |