Ahad, 27 Oktober 2024 - 05:06 WIB
Akademisi yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare, Dr H Parman Parid, serta mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Dr HM Nasir S, memberikan penilaian positif pada Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO) saat Debat Publik Pertama Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare di Hotel Delima Sari, Sabtu malam, (26/10/2024).
Artikel.news, Parepare -- Akademisi yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare, Dr H Parman Parid, serta mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Dr HM Nasir S, memberikan penilaian positif pada Tasming Hamid-Hermanto (TSM-MO) saat Debat Publik Pertama Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare di Hotel Delima Sari, Sabtu malam, (26/10/2024).
Parman Parid yang juga mantan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Parepare menilai, debat ini merupakan ajang pembuktian bahwa ternyata TSM dan Hermanto mempunyai kemampuan meyakinkan audiens dan panelis yang selama ini banyak yang meragukan. "Hampir semua pertanyaan panelis dijawab dengan baik oleh Tasming dan Hermanto. Kemampuan retorika sangat mantap," kata Parman.
"Yang luar biasa kerja sama Paslon TSM-MO dalam menjawab pertanyaan panelis membuat hati berdecak kagum. Bagaimana tidak, jawabannya tidak pernah bertentangan antar Paslon termasuk waktu yang dialokasikan untuk wakilnya juga cukup memadai," tambah Parman, mengulas.
Parman yang juga mantan Ketua KONI Parepare turut mengapresiasi suporter atau tim TSM-MO yang hadir, semuanya sangat santun, tertib dan kompak selama debat berlangsung. TSM-MO dan seluruh anggota tim yang hadir juga kompak dan seragam memakai kemeja lengan panjang kotak-kotak biru dan hitam. Terlihat sebagai paslon paling siap dalam segala hal.
Penilaian sama diungkap mantan Rektor Umpar, Dr Nasir. Dia sangat mengapresiasi kemampuan TSM menjawab pertanyaan.
"TSM menurut saya luar biasa. Semua pertanyaan dijawab dengan santun dan tidak ada kesan menyerang Paslon lain. Jago anakna tauwe, Insya Allah jadi Wali Kota," tegas Nasir, tokoh Muhammadiyah yang juga sesepuh Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA) ini.
Salah satu yang menarik dalam debat, adalah pemaparan pandangan TSM-MO terkait tema Hukum Tata Pemerintahan. Pertanyaan yang mereka jawab adalah tentang kebijakan dan langkah strategis untuk menertibkan bangunan ruko dan tempat usaha yang tidak sesuai dengan tata ruang kota.
Tasming Hamid menegaskan bahwa TSM-MO berkomitmen untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Kebijakan utama yang akan diterapkan mencakup pengetatan perizinan agar bangunan komersial sesuai dengan ketentuan tata ruang yang berlaku.
“Pengurusan dan pengeluaran izin usaha harus diperketat. Kami akan memastikan bahwa lokasi usaha sesuai dan tidak melanggar peraturan daerah,” ujar Tasming, meyakinkan.
Dia mencontohkan salah satu kasus di Parepare, di mana sebuah toko yang sudah melakukan grand opening justru ditutup karena persoalan perizinan yang belum lengkap.
“Ini menjadi preseden buruk bagi iklim investasi di Parepare. Seharusnya, masalah seperti ini sudah dikomunikasikan dengan baik sejak awal agar tidak terjadi,” ingatnya.
Tasming mengemukakan, bahwa TSM-MO memiliki program unggulan Parepare Ramah Investasi, dengan fokus mempermudah perizinan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Dia menekankan, investasi yang dipermudah akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan pengurangan angka pengangguran.
“Investasi mudah, tapi tetap sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, permasalahan pengangguran bisa teratasi,” harapnya.
Sementara Hermanto menambahkan, jika TSM-MO terpilih, mereka akan mempercepat reformasi birokrasi dengan menyederhanakan proses perizinan serta menindak tegas pelanggaran administrasi.
“Kami juga akan bertindak tegas terhadap praktik korupsi, karena tata kelola pemerintahan yang bersih menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kota yang berdaya saing,” tandas Hermanto.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |