Jumat, 30 Agustus 2024 - 19:36 WIB
Artikel.News, Makassar - Ada yang menarik saat masa - masa akhir pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Bone. Sebab Partai Amanat Nasional (PAN) Bone menegaskan akan mendukung pasangan Andi Asman Sulaiman dan Akmal Pasluddin.
Padahal Andi Irwandi Natsir yang merupakan kader PAN sekaligus Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PAN ikut maju di Pilkada Bone sebagai Wakil Bupati mendampingi Andi Islamuddin.
Ditambah lagi telah ramai pemberitaan media terkait Ketua PAN Bone, Andi Wahyudi Taqwa yang akan mengusulkan pemecatan Irwandi sebagai kader jika berani maju.
Media telah berusaha menghubungi Wahyudi Taqwa, hanya saja belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan ke nomor whatsapp pribadinya.
Disisi lain, Ketua PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menegaskan bahwa tidak ada pemecatan yang akan dilakukan oleh partainya terhadap Irwandi.
"Saya tegaskan tidak ada pemecatan terhadap saudara Irwandi Natsir, saya tegaskan," jelasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Armin Arsyad menyoroti langkah PAN sebagai realita politik hari ini, dimana ada kongkalikong antar elite demi kekuasaan dan cenderung menganaktirikan kader sendiri yang sebenarnya potensial.
"Saat ini penuh dengan persekongkolan politik, Andi Asman adik pak Mentan. Dan Pak Mentan dengan itu Ketua PAN sangat dekat, karena itu wajar kalau pada akhirnya rekomendasi ketua PAN ke Asman," ujarnya, Kamis 29 Agustus 2024.
Menurutnya, idealnya PAN mengusung kader sendiri yang punya potensi dan sudah lama berdarah-darah untuk partai.
"Begitu lah perpolitikan nasional saat ini, sungguh tidak berjalan dengan baik. Tentunya kalau mau menang harus bersekongkol di Jakarta, dan kelebihannya pak Amran ini dekat dengan ketua PAN, dan yang melegalitaskan kan bukan PAN daerah," terangnya.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unhas itu menyamakan nasib Irwandi Natsir dengan Jusuf Kalla (JK) saat ingin maju menjadi cawapres. JK yang merupakan kader Partai Golkar tidak diusung oleh partainya sendiri untuk maju, hingga dua kali.
"Contoh pak JK Golkar, Golkar di dukung yang lain, itulah politik Indonesia butuh penataan, supaya politik Indonesia semakin hari semakin baik, kalau sekarang ini yah masih opname," tuturnya.
Laporan | : | Febriansyah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |