Kamis, 15 Desember 2022 - 13:31 WIB
Guna membangun komitmen pengawasan Pemilu dan deteksi dini potensi kerawanan Pemilu, Bawaslu Kabupaten Gowa menggelar konsolidasi pengawasan tahapan Pemilu di Makassar, Rabu 14/12/2022).
Artikel.news, Makassar -- Guna membangun komitmen pengawasan Pemilu dan deteksi dini potensi kerawanan Pemilu, Bawaslu Kabupaten Gowa menggelar konsolidasi pengawasan tahapan Pemilu di Makassar, Rabu (14/12/2022).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan melibatkan Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas beserta masing-masing stafnya
Anggota Bawaslu Provinsi Sulsel, Kordiv Humas, Saiful Jihad yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan, kegiatan konsolidasi yang digelar dijadikan momen untuk menyusun strategi pengawasan menghadapi penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 mendatang.
"Tugas kedepan semakin berat tapi itu menjadi motifasi bersama melakukan konsolidasi kelembagaan, konsolidasi pengawasan juga akan disiapkan, Butuh strategi untuk memaksimalkan pengawasan penyelenggaraan Pemilu," ungkapnya.
Saiful Jihad juga menyinggung terkait pengawasan pemutakhiran data pemilih yang penting untuk diawasi bersama.
"Pemutakhiran data Pemilih kita kawal dengan baik untuk memastikan warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih, tidak hilang haknya dalam Pemilu Tahun 2024, perlu kita rangkul masyarakat untuk mengawasi bersama" tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Gowa , Samsuar Saleh menyampaikan, Panwaslu Kecamatan bisa membangun mitra dengan komunitas yang ada di daerah masing-masing.
"Panwaslu silahkan menghidupkan kelompok-kelompok partisipatif yang ada di masyarakat, dikawal dengan baik untuk penguatan Demokrasi, membangun perspektif dan kesadaran bahwa pemilu yang tidak sehat dampaknya kemasyarakat itu sendiri," tuturnya.
Anggota Bawaslu Kabupaten Gowa, Juanto berharap kegiatan ini bisa memberikan penguatan pemahaman hukum dalam pencegahan pengawasan Pemilu.
"Harapan saya dengan terselenggaranya kegiatan ini bisa memberi penguatan pemahaman hukum dalam pencegahan, pendidikan politik perspektif politik budaya dan agama, semuanya harus dipertajam sehingga kedepan tidak terjadi pelanggaran," tutupnya.
Hadir menjadi pemateri, Pengamat Politik, Firdaus Muhammad, Akademisi, Prof. Dr. Marilang, SH., M.Hum dan Penggiat media, Thamzil Thahir.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |