Sabtu, 26 November 2022 - 18:33 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ahmad Dhani.(Foto: Tempo.co)
Artikel.news, Jakarta - Musisi senior yang juga kader Partai Gerindra Ahmad Dhani ternyata berani mengeritik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Kritik terhadap Prabowo ini disampikan oleh pentolan grup band Dewa ini di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.
"Apa kritikmu yang paling keras kepada Pak Prabowo sebagai pimpinan parpol dan sebagai capres unggulan nantinya, menyangkut dengan bagaimana penyikapannnya terhadap peristiwa-peristiwa politik yang terjadi saat ini?" tanya Akbar Faizal, yang dikutip dari Suara.com, Sabtu (26/11/2022)..
Satu hal yang kemudian sangat disoroti Dhani adalah komunikasi politik Prabowo, terutama terkait dengan umat Islam. Menurut Dhani, umat Islam yang dulu memilih Prabowo kini beralih kepada Anies Baswedan.
Sebagai informasi, Anies memang telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem.
"Saya akan ngomong bahwa Pak Prabowo ini kurang perfect dalam komunikasi politik. Misalnya saat pertama bergabung dengan pemerintahan Jokowi, harusnya komunikasinya lebih baik," ujar Dhani.
"Sehingga Pak Prabowo tidak ditinggal oleh umat seperti saat ini, karena sekarang umat Islam larinya ke Anies Baswedan semua kan," sambungnya.
Bahkan suami dari Mulan Jameela itu sempat berandai-andai bila tidak dipenjara beberapa tahun lalu.
"Jadi seandainya waktu itu saya nggak dipenjara, saya berharap sih komunikasinya bisa lebih baik," tutur Dhani.
"Jangan sampai Pak Prabowo ditinggal oleh konstituen, harusnya komunikasinya bisa lebih baik," sambungnya.
Dhani mengaitkan pernyataannya dengan jumlah pemilih Partai Gerindra dan Prabowo sendiri di Pemilu 2019. Menurutnya saat itu Partai Gerindra meraup 17 juta suara, sedangkan yang memilih Prabowo hampir 70 juta.
"Artinya 50 juta itu nggak milih Gerindra. Nah yang 50 juta ini larinya ke mana. Itu yang harus diperbaiki, komunikasi politik itu penting," kata pria kelahiran Surabaya 50 tahun silam ini.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |